Find Us On Social Media :

Tak Hadir di Prosesi Pemakaman, Erix Soekamti Didatangi Mendiang Andi Seventeen dalam Mimpi

By Rangga Gani Satrio, Senin, 31 Desember 2018 | 21:08 WIB

Andi Seventeen dan Erix Endank Soekamti

Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio

Grid.ID - Musisi Erix Soekamti belum lama ini mendatangi makam Andi Seventeen yang menjadi korban tsunami Banten pada 22 Desember lalu.

Personel band Endank Soekamti itu mengabadikan kedatangannya ke makam Andi Seventeen dengan bentuk video dan diunggah ke Youtube yang diberi judul KEJADIAN ANEH DI MAKAM DRUMER SEVENTEEN.

Dalam video tersebut, Erix Soekamti mengaku sempat didatangi oleh penabuh drum Seventeen itu melalui mimpi.

Baca Juga : Nikita Mirzani dan Deretan Artis Indonesia yang Memutuskan Lepas Hijab

Erix Soekamti merasa mimpi itu sebagai pertanda lantaran ia tidak bisa hadir saat prosesi pemakaman Andi Seventeen.

Diketahui, proses pemakaman Andi Seventeen dikebumikan memang bertepatan dengan hari Raya Natal.

"Dimimpiin," kata Erix Soekamti dalam video yang dikutip Grid.ID.

"Aku kemaren kan enggak bisa dateng (saat pemakaman). Karena Natalan di rumah, keluarga ngumpul di rumah semua. Ya aku pulang dulu lah. Yah karena setahun sekali ngumpulnya. Jadi mending ngumpul dulu, besok bisa ngelayat. Lah kok malah di datengin aku toh," sambungnya.

Baca Juga : Hati-hati Keasyikan Begadang di Malam Tahun Baru, Berikut 4 Masalah yang Muncul karena Kurang Tidur

Erix Soekamti mengklaim, di dalam mimpinya mendiang Andi Seventeen datangi rumahnya untuk mengajak bercanda.

"Dirumah ku. Dia tiba-tiba datang terus ngajak ketawa-tawa," ucapnya.

Baca Juga : Ngefans Iwan Fals Sejak Remaja, Soleh Solihun Cerita Pengalaman Bertemu sang Idola

Seperti diketahui, grup band Seventeen mengisi acara PLN di Tanjung Lesung Beach Resort pada Sabtu (22/12/2018).

Di tengah penampilannya, bencana tsunami pun datang dan menghempas para personel serta seluruh publik yang berada disana.

Dalam kejadian tersebut, tiga personil Seventeen menjadi korban tewas, di antaranya Herman Sikumbang (gitar), Bani (bass), dan Andi (drum).

(*)