Find Us On Social Media :

Sakit Hati Karena Dibilang Mangkir Kerja, Tukang Panen Sawit di Langkat Tega Bunuh Atasannya

By None, Selasa, 1 Januari 2019 | 20:06 WIB

Ilustrasi Pembunuhan

Grid.ID - Seorang pria bernama, M Iqbal Lubis (26) tewas ditikam oleh temannya sendiri pada Senin (31/12/2018).

Korban merupakan Asisten Kebun PTPN II, Afdeling III Kebun Sawit Hulu.

Ia ditikam oleh karyawannya, AS (41).

Baca Juga : Ketahuan Berselingkuh dengan Bapak Mertua, Seorang Istri di Probolinggo Dibunuh Suaminya

Usai membunuh, AS mengaku terus dihantui rasa bersalah hingga menyerahkan diri ke Polsek Padang Tualang, Senin (31/12/2018).

Dalam kasus ini diamankankan sejumlah barang bukti.

Petugas menyita pisau dapur yang masih berlumur darah, baju kemeja putih yang berlumur darah dan baju kaos hitam.

Baca Juga : Ditinggal Ibunya Shalat Tahajud, Seorang Bocah 3 Tahun Dibunuh Bapaknya Sendiri di Sumatra Selatan

Kasat Reskrim AKP Juriadi, ketika dikonfirmasi pada Selasa (1/1/2019) membenarkan. Katanya, dugaan sementara, motif pembunuhan karena AS sakit hati dan dendam.

Status AS dinyatakan mangkir kerja selama tiga hari oleh korban, padahal AS sedang masa cuti. "Dugaan motif karena sakit hati," ujar Juriadi.

"Pelaku menyerahkan diri usai membunuh. AS menemui saksi Monogu Simamora (Mandor I Afdeling II) yang sedang minum kopi, untuk menemaninya menyerahkan dirinya ke kantor Polsek Padang Tualang," tambahnya.

Baca Juga : Puncak Kabo, Tempat Eksekusi Mati Para Pekerja Pembangunan Trans Papua yang Dibunuh OPM

Mantan Kasat Narkoba di Polres Simalungun ini menjelaskan, awalnya, sebelum pembunuhan, AS menemui mandor panen yang bernama Sarasih menanyakan terkait statusnya yang dinyatakan mangkir selama tiga hari.

Namun pelaku menerima jawaban dari mandornya tersebut, bahwa itu wewenang Asisten Afdeling III.

"Jadi AS ini sebelum membunuh sempat bertanya kepada mandornya, kenapa dia dibuat mangkir, padahal seharusnya cuti, namun mandor mengatakan tidak tahu dan alasannya itu wewenang asisten," ujar Kasat.

Baca Juga : Kronologi Tewasnya 31 Pekerja Proyek Jembatan yang Diduga Dibunuh Kelompok Pemberontak di Papua

Pengakuan AS, mendengar jawaban mandornya, dia pulang ke rumah. Saat itu, AS mengaku gelap mata dan pikir, ketika sedang duduk seorang diri, AS mendengar bisikan.

"Ada yang bisiki saya, mengatakan bahwa dia ( M Iqbal Lubis) sudah kelewat batas sama saya dan menyuruh bunuh saja" kata AS saat memberi keterangan kepada petugas.

Mendapat bisikan gaib, AS lantas pergi ke daerah Titi Stabel di Sawit Seberang membeli pisau seharga Rp 20 ribu.

Baca Juga : 6 Fakta Terkait Kabar 31 Pekerja BUMN Dibunuh Secara Sadis oleh Kelompok Pemberontak di Papua, Saat Ini Masih Ada yang Disandera!

"Setelah membeli pisau, dia singgah ke masjid di daerah Batang Serangan untuk berdoa, agar iblis yang membisikan kepada tersangka pergi dari tubuhnya," kata Juriadi.

Setelah itu, AS langsung pulang ke Sawit Hulu.

Namun, sesampai di daerah Sawit Seberang, pelaku mengatakan kalau dia mendapat bisikan lagi untuk minum-minum tuak dan bisikan itu menguasai langkahnya untuk menenggak tuak.

Baca Juga : Diduga Ketahuan Ambil Foto Upacara Kelompok Pemberontak, 31 Pekerja Jembatan di Papua Dibunuh dengan Sadis

Setelah minum tuak, AS langsung menuju ke kebun Sawit Hulu (TKP Pembunuhan) dengan membawa pisau dapur yang akan digunakannya untuk membunuh korban.

Setibanya di tempat kejadian perkara pelaku kemudian mencari-cari korban.

AS pun bertemu dengan korban di depan kantor Afdeling III Sawit Seberang.

AS langsung menanyakan alasan korban menyatakan dirinya mangkir.

Baca Juga : Gara-gara Ketahuan Ambil Foto, 31 Pekerja BUMN Dibunuh Kelompok Pemberontak Papua Secara Sadis

Pertanyaan AS dijawab korban dengan mengatakan itu sudah aturan berlaku.

"AS menanyakan kepada korban, Pak kenapa saya dimangkirkan? dan dijawab korban dengan mengatakan kenapa? memang, itu aturannya, mau cemana lagi," kata korban yang ditirukan Kasat Reskrim.

"Saat itu korban bilang bahwa itu memang aturan berlaku, jadi mau digimanakan lagi?," tambahnya.

Baca Juga : Keji! 31 Pekerja BUMN Dibunuh Cuma karena Ambil Foto Tentara Pembebasan Papua Saat Upacara

Mendapat jawaban itu, AS langsung menusukkan pisau dapur yang dibelinya ke tubuh korban sebanyak empat kali, mengenai bagian tangan, dada kiri dan leher korban.

Korban kehabisan banyak darah, dan langsung meninggal dunia di tempat kejadian.

AS pun meninggalkan korban begitu saja, pergi ke warung yang tidak jauh dari TKP, hingga bertemu saksi Monogu Simamora (mandor I Afdeling 2) sedang minum kopi.

Baca Juga : Catatan Terakhir John Allen Chau Sebelum Tewas Dibunuh Suku Sentinel: Tuhan, Aku Tidak Ingin Mati

Kemudian AS meminta agar diserahkan ke Polsek Padang Tualang, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun Medan dengan judul, "Gara-gara Persoalan Cuti, Asisten Kebun PTPN II Tewas Ditikam Tukang Panen Sawit"