Find Us On Social Media :

Hacker Ini Kembalikan Data Orang yang Terkena Ransomware Karena Kasihan dengan Gajinya yang Kecil

By Kama, Selasa, 16 Mei 2017 | 16:51 WIB

Ransomware ThunderCrypt yang memiliki bahaya yang mirip dengan WannaCry

Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya

Grid.ID – Dunia sedang dihebohkan dengan serangan ransomware WannaCry atau WannaCrypt yang menyerang komputer tanpa ampun.

Ransomware memang merupakan tingkat kejahatan cyber yang paling jahat, karena menyandera data orang yang terinfeksi dan baru mau membukanya jika si korban telah membayar tebusan.

(BACA JUGA: 2 Jam Mengintip Kehidupan Pemadam Kebakaran, yang Pantang Pulang Sebelum Padam)

ThunderCrypt adalah jenis ransomware yang mirip dengan WannaCry, tapi memiliki kode yang berbeda.

Ransomware ini juga akan menyandera data si korban dan baru akan membuka data tersebut jika si korban membayar tebusan yang ditentukan oleh si hacker.

Seorang netizen dari Taiwan menjadi korban dari serangan ThunderCrypt ini dan mendapati datanya disandera dan diminta tebusan sebesar 0.345 bitcoin atau kira-kira setara dengan 5 juta rupiah.

Merasa kehabisan akal, netizen ini kemudian menulis email ke hacker yang membuat ThunderCrypt tersebut.

Dirinya menulis “Gaji bulananku hanya 400 dolar, apakah kamu benar-benar tega dan melakukan ini padaku?”

(BACA JUGA: Menurut Sains, Ini Adalah Posisi Duduk yang Paling Aman Saat Naik Kendaraan Umum)

Tak disangka-sangka, sang hacker kemudian membalas email tersebut dan membebaskan data dirinya tanpa harus membayar tebusan.

Si hacker menjawab bahwa serangan ke Taiwan terbilang gagal karena mereka salah menilai pendapatan gaji dari orang-orang di negara tersebut.

Sehingga para hacker di belakang ThunderCrypt tersebut mengembalikan akses data ke netizen tersebut, sembari menawarkan bantuan jika dirinya masih menemukan kesulitan.

Pesan dari ThunderCrypt tersebut ditutup dengan imbauan untuk memberikan donasi kepada mereka.

(BACA JUGA: 5 Posisi Duduk yang Bisa Membongkar Kepribadianmu, Kok Bisa? ini Penjelasannya)

Ternyata, tidak perlu repot-repot mengajak pakar IT untuk membantumu.

Cukup kirim email permohonan dengan memelas ke hackernya. (*)