Find Us On Social Media :

Sekretaris Jenderal Baru PSSI Kini Dijabat Seorang Wanita, Ini 6 Fakta Ratu Tisha Destria

By Jayeng, Minggu, 9 Juli 2017 | 22:05 WIB

Infografis

Grid.ID - Kejutan terjadi di dunia persepakbolaan Indonesia.

Seorang wanita, kini akan menjadi salah satu orang terpenting di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) .

Ya, PSSI mengumumkan, Sekretaris Jenderal baru akan dijabat oleh seorang wanita.

Namanya Ratu Tisha Destria.

( BACA : Wow, Ini Foto-Foto Halaman Super Luas di Rumah Mewah 3 Milyar Milik Nassar... Keren Banget! )

Siapa dia?

Berikut 6 fakta singkat soal Tisha :

1. Bukan Anak Kemarin Sore di Sepak Bola

Tisha pernah menjabat Direktur Kompetisi dan Operasional PT Gelora Trisula Semesta, operator Indonesia Soccer Championship 2016.

Dia juga punya track record sebagai jebolan FIFA Master.

Wanita berusia 32 tahun ini memang sudah digadang-gadang oleh Ketua Umum PSSI, Edi Rahmayadi sebagai calon yang paling kuat.

Sebelum bulan Ramadan, sudah diadakan fit and proper yang kemudian sudah keluar peringkat satu hingga tiga sesuai penilaian yang dikeluarkan Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Melalui rapat Exco PSSI inilah, Ratu Tisha terpilih menjadi Sekjen PSSI yang baru.

2. Sarjana ITB

Tisha bersekolah di SMA Negeri 8 Jakarta.

Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menjadi sarjana Matematika di sana.

3. Jadi Manajer Bola Sejak SMA!

Tisha memang gila bola.

Ia bahkan sudah menggeluti dunia pria ini sejak bangku sekolah.

Tahu nggak, dia bahkan sudah jadi manajer tim sepak bola di SMA-nya.

Bukan sekadar jadi manajer, dia sukses membawa sekolahnya jadi juara.

Di bangku kuliah, Tisha kembali menjadi manajer bagi tim PS ITB yang berlaga di Divisi I Provinsi Jawa Barat.

PS ITB sempat mendapatkan promosi naik tingkat ke divisi utama.

4. Pilih Pelatih dari Perpustakaan

Mungkin sudah dasaran sarjana Matematika, Tisha terkenal selalu memperhatikan statistik.

”Waktu di SMA, saya membangun tim sepak bola dari nol, dan saat di kampus saya langsung melebur mengurus tim ITB. Sebelum mendatangkan pelatih, untuk mendapatkan menu dan metode latihan fisik, saya selalu mempelajarinya dari buku di perpustakaan kampus. Modalnya cuma semangat. Dan ternyata, jika kita lakukan sungguh-sungguh apa yang kita impikan, bisa terwujud. Kami tak cuma sekadar membangun tim, tetapi juga menghasilkan tim juara,” kenang Tisha.

5. Peringkat 7 dari 28 Orang di Dunia

Tisha merupakan alumnus program pendidikan FIFA Master.

Program ini dijalankan International Centre for Sports Studies (CIES) yang menggandeng beberapa universitas.

Beberapa bidang studi yang dipelajari dalam program ini di antaranya Sport Humanity, Manajemen Olahraga, dan Hukum Olahraga.

Berbekal portofolio dari kegiatan seminar yang dia ikuti, Tisha kemudian mendaftar dan mengikuti tes program FIFA Master.

Dari 6.400 pendaftar, akhirnya hanya 28 orang yang diterima, termasuk Tisha.

Setelah menyelesaikan studi selama satu setengah tahun dalam program FIFA Master, Tisha berhak menyandang gelar Master of Art. 

Tisha lulus dengan hasil memuaskan menduduki peringkat ke-7 dari 28 siswa. 

6. Polyglot

Tisha disebut menguasai 6 bahasa.

Lulus dari ITB tahun 2008 dan langsung menerima tawaran bekerja pada perusahaan jasa perminyakan Schlumberger.

Pada perusahaan ini, Tisha mendapat banyak tambahan ilmu, terutama dalam eksplorasi data dan konflik manajemen.

Ia harus berpindah-pindah Negara dari Kairo, Mesir, Houston, Amerika Serikat, London, Inggris, dan Beijing Tiongkok.

Mungkin karena inilah ia bisa menguasai banyak bahasa.

(*) (Aji)