Find Us On Social Media :

Telegram Dipakai Pelaku Teror, Ada 17 Aksi dan Salah Satunya Rencana Pembunuhan Gurbernur DKI Jakarta

By Octa, Rabu, 19 Juli 2017 | 03:53 WIB

telegram chat

Grid.ID - Lanjutan dari diblokirnya aplikasi Telegram oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemenkominfo).

Bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kemenkominfo bebrkan kalau Telegram dinilai sebagai tempat beredarnya konten radikalisme dan terorisme.

Jangan kaget, dari penelusuran yang sudah dilakukan sejak  2015 lalu sudah ada 17 aksi terorisme yang memanfaatkan Telegram sebagai alat komunikasinya.

(BACA : 11 Fakta Terbaru Axel Mathew, Dari Tes Urin Sampai Ditetapkan Jadi Tersangka Penyalahgunaan Narkoba)

(BACA : Enak Banget! Tinggal Bikin Video dan Ngaku Salah, Setelah Isi Ceramah Ustaz Syam Menyoal Pesta Seks di Surga)

“Sejak 2015, mereka (teroris) sudah memanfaatkan Telegram sebagai alat komunikasi.

Dari semua aksi yang terungkap, hanya ada dua yang tidak memakainya,” ucap Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, di hadapan wartawan di Gedung Kemenkominfo, Senin (17/7/2017) malam.\

(BACA : Berani Dandanin Suzuki GSX-R150 Kamu, Nih Paket Komplit Dari Insan Motor Cuman Rp 2 Jutaan )

(BACA : Axel Matthew Thomas Ditetapkan Tersangka, Tadinya Dirawat di RSPI Kini Pindah ke RS Polri)

Rincian aksi teror yang komunikasi via Telegram sebagai berikut:

1. 23 Desember 2015: Rencana bom mobil tempat ibadah dan pembunuhan Ahok

2. 14 Januari 2016: Bom dan penyerangan bersenjata api di jalan M.H. Thamrin, Jakarta

3. 5 Juni 2016: Bom Mapolresta Surakarta

4. 8 Juni 2016: Rencana pengeboman Pos Pol Lantas Surabaya

5. 28 Agustus 2016: Bom Gereja Santa Yoseph Medan

6. 20 Oktober 2016: Penyerangan senjata tajam Pos Pol Lantas Tangerang

7. 13 November 2016: Bom Gereja Oikumene Samarinda

8. 23 November 2016: Rencana pengeboman DPR RI dan DPRD

9. 10 Desember 2016: Rencana pengeboman Istana Merdeka

10. 21 Desember 2016: Rencana pengeboman Pos Polisi Tangerang

11. 25 Desember 2016: Rencana penyerangan senjata tajam Pos Polisi Bundar Purwakarta

12. 27 Februari 2017: Bom Cicendo Bandung

13. 8 April 2017: Penyerangan senjata api Pos Polisi Tuban

14. 27 Februari 2017: Bom Kampung Melayu Jakarta

15. 25 Juni 2017: Penyerangan senjata tajam penjagaan Mako Polda Sumut

16. 30 Juni 2017: Penyerangan senjata tajam di Masjid Falatehan Jakarta

17. 8 Juli 2017: Bom panci Buah Batu Bandung (*)

(Artikel ini sudah terbit di Kompas.com, berjudul  : 17 Aksi Teror di Indonesia yang Memakai Telegram untuk Komunikasi)