Find Us On Social Media :

Bantah Akan Jadi Mentri, Najwa Shihab Ternyata Jadi Provokator

By Rich, Minggu, 13 Agustus 2017 | 01:37 WIB

Najwa Shihab

Grid.ID - Najwa Shihab telah memutuskan mundur sebagai pembawa acara Mata Najwa yang ditayangkan di Metro TV.

Nana panggilan akrab Najwa Shihab yang sudah bekerja selama 17 tahun di Metro TV mengaku sulit dan berat untuk memutuskan berhenti dari Metro TV.

Baginya, Metro TV tempat dimana awal karirnya sebagai jurnalis membuat dirinya kesulitan untuk mengabil keputusan tersebut.

"Saya 17 tahun di Metro TV. Itu tempat saya memulai segala sesuatunya. Jadi, memang ini keputusan yang sulit untuk saya ambil," ucap Nana.

(Baca Juga: Mengenang Siaran Perdana Najwa Shihab, Ternyata Ia Pernah Lakukan Kesalahan Ini )

Tetapi banyak isu yang berkembang pasca Najwa Shihab mendur dari Mero TV.

Yang paling santer dimasyarakat bahwa ia akan menggantikan Khofifah Indar Parawangsa sebagai Menteri Sosial.

Nana pun langsung membantah akan isu tersebut.

"Soal rumor jadi Menteri Sosial itu perlu saya luruskan yaitu, yang pertama saya kaget sekali ketika dikirimi headline Indo Pos. saya baru dapat itu ketika saya turun di Kupang (NTT) lalu kemudian saya baca. Saya tidak tahu Indo Pos itu sumbernya dari mana," kata Nana.

" >

Nana menjelaskan bahwa dirinya masih mencintai dunia jurnalistik.

Bahkan saat ini ia sudah ditunjuk menjadi duta Baca Indonesia dan ia akan fokus menjalankan tugas tersebut.

"Saya tidak akan pernah bisa jauh-jauh dari dunia jurnalistik dan tugas sebagai duta baca yang memang menurut saya adalah amanah yang sangat besar." Ucap Nana lagi.

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, ternyata, Nana sering ke Istana Negara bertemu dengan Presiden Jokowi, Mensekneg Pratikno, juga Kepala Staf Kepresidenan Tetan Masduki karena tugasnya sebagai Duta Baca Indonesia.

" >

"Semua itu dalam rangka fungsi saya sebagai duta baca, karena ini bulan kemerdekaan dan kami dan teman teman pegiat literasi punya usul bagaimana kampanye literasi itu juga persis di bulan kemerdekaan ini dan komunikasi ke istana itu sebatas sebagai wartawan atau mewawancarai pak Jokowi," katanya.

Ibu dari satu anak ini bukan tampa alasan menerima jabatan tersebut.

Ia sangat prihatin akan posisi Indonesia yang berada diposisi 60 dari 61 negara karena malas membaca.

Oleh sebab itu ia menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia agar gemar membaca.

“Saya hanya provokator untuk baca yang kerjanya menyebarkan virus baca kemana-mana,” tegas Nana. (*)

(Baca Juga: Ingin Lagu Nasional Indonesia Berumur Panjang, Ini yang Dilakukan Gita Gutawa)