Find Us On Social Media :

Sebuah Gerbang Setan Ditemukan, Fakta di Baliknya Bikin Umat Manusia Harus Lebih Waspada

By Ahmad Rifai, Minggu, 20 Agustus 2017 | 04:59 WIB

Kawah Krakum | Sains Kompas

Grid.ID - Mampu melihat fenomena alam yang unik adalah anugerah luar biasa.

Apalagi bila fenomena alam tersebut mengukir kesan tersendiri dalam pengalaman hidup.

Tentu jadi hal lumrah bila mendengar beragam kisah petualangan dari gunung berapi yang aktif.

Mendengar cerita tentang keindahan aurora dengan energi alam yang unik juga biasa.

(Baca juga: Pria Lumpuh Punya Ide Gila, Awalnya Ditertawakan dan Diejek, Tapi Kini Dihormati Karena Hal Ini)

Tapi bagaimana dengan pengalaman yang satu ini?

Pengalaman kali ini mengkisahkan tentang kesaksian melihat kawah besar yang terus terbakar tanpa henti selama lebih dari 46 tahun terakhir.

Berikut adalah pengalaman dari Zainuddin Omar saat berkunjung ke Turkmenistan.

Dilihat dari jauh, tempat ini layaknya kawah pada umumnya.

(Baca juga: Frasa 'Antifa' Lagi Ramai Diperbincangkan, Berikut 4 Hal yang Perlu Kamu Tahu, yang Terakhir Alasannya Bikin Hati Terenyuh)

Kawah yang ini punya diameter 70 meter dan kedalaman 20 meter.

Gurun Karakum sangat mirip dengan tampilan yang ada di film-film sains fiksi.

Jarak yang membentang dari Ashgabat hingga ke titik ini sekitar 260 km.

Kurang lebih memakan 3 jam perjalanan melewati jalan yang buruk dan 7 km sisinya melintasi jalur gurun.

(Baca juga: Usianya Baru Segini, Tapi Sudah Lakukan Hal Mirip Mia Khalifa, Begini Akibatnya )

Zainuddin sendiri pergi ke Derweza melalui melalui perbatasan Uzbekistan dekat kota Khiva dan Dasoguz, memiliki jarak sekitar 280 km dengan waktu perjalanan 3 jam.

Untuk sampai ke Derweza hanya kendaraan 4WD yang sanggup menemani.

Di Turkmenistan, Toyota Prado adalah kendaraan favorit 4WD yang banyak digunakan di sini.

Di tahun 1971, sekelompok ahli geologi Uni Soviet tengah berupaya mencari gas alam di Gurun Karakum.

Sebuah kantong gas di temukan.

Akan tetapi, proyek pengoboran ini mengalami kecelakaan.

Karena kecelakaan ini, lubang galian tersebut akhirnya mengeluarkan sebuah gas metana beracun.

(Baca juga: Wanita Asal Korea Dilecehkan Pedagang Karena Hal Ini, Fakta Dibaliknya Mengejutkan)

Niat awalnya adalah untuk melenyapkan dengan cara dibakar.

Namun, hingga 46 tahun berikutnya sampai sekarang, kobaran api tersebut tetap menyala.

Penduduk setempat kemudian menyebut lokasi ini sebagai 'Pintu ke Neraka'.

Kini kawah ini jadi tempat wisata untuk mengetahui sekilas bagaimana bentuk pintu neraka sesungguhnya.

Pengunjung harus berhati-hati di dekat tempat ini. 

Sebab, ada kemungkinan tebing yang biasa diinjak-injak dapat runtuh.

Suasananya pada malam hari menawarkan pengalaman yang elok.

Ini seperti sebuah api unggun raksasa yang menyala di tengah padang pasir nan gelap dan sunyi.

Saat malam hari, gurun menjadi begitu dingin.

Dalam paket wisata ke tempat ini, disediakan tenda untuk bermalam di Gurun Karakum.

Sajian BBQ juga disuguhkan untuk menambah keasikkan.

Sayang, di lokasi ini tak disediakan toilet.

Seperti di berbagai padang pasir lainnya, pengunjung tetap harus berhati-hati dengan kalajengkin dan ular berbisa.

Beberapa tahun yang lalu, seorang pecandu adrenalin asal Kanada, George Cornelius, disponsori oleh National Geographic untuk melakukan sebuah penelitian.

George mencoba turun ke bawah kawah dengan pakaian anti api, dengan tujuan untuk mengambil sampel tanah.

Kemudian sampel dibawa ke Kanada untuk dilakukan kajian lebih lanjut.

Temuannya ternyata menakjubkan.

Ternyata, di bahwa kawah tersebut ada sebuah bakteri yang bisa hidup.

Zainuddin sangat bersyukur akhirnya dapat mengunjungi tempat ini. 

Dia mulai memimpikan untuk ke sini sudah hampir 20 tahun lamanya.

Sangat penting bagi kamu untuk berpetualang ke berbagai penjuru Bumi.

Hal ini menjadi penting karena alam begitu luas untuk dapat digengam oleh tangan manusia.

Dengan melakukan perjalanan-perjalanan heboh ke berbagai tempat tersebut, paling tidak kamu bisa lebih tahu diri bahwa alam semesta memang luar biasa.(*)