Grid.ID- Putri Indonesia selalu identik dengan kesan anggun, cerdas, dan bisa mewakili wanita-wanita Indonesia.
Ajang yang digelar setiap tahun ini selalu memiliki daya pikat tersendiri.
Wanita-wanita dari setiap provinsi berlomba-lomba untuk memenangkan mahkota putri Indonesia.
Tak hanya soal paras cantik, menjadi putri Indonesia memiliki banyak persyaratan.
(BACA : Diduga Miliki Kelainan Seksual, Adik Bos Travel Kiki Hasibuan Mesra Banget Sama Pacarnya)
Wawasan yang luas, sikap, pemikiran dan pembawaan yang baik adalah nilai utama yang harus dimiliki para kontestan.
Sayangnya, beberapa waktu belakangan nama putri Indonesia sedikit tercoreng.
Hal ini karena sebuah unggahan video yang memperlihatkan empat putri Indonesia memakai bikini di sebuah pantai.
Dilansir Grid.ID dari instagram putri Indonesia @dearizkita, @karinadila8921, @kevinlln, dan @bungajelitha21, keempat putri Indonesia ini memposting sebuah video yang memperlihatkan keseksian mereka.
(BACA : Lama Tak Pernah Muncul di Layar Kaca, Artis Ini Foto Hot Bareng Anak)
Hebohnya lagi, di akhir video itu tertulis YPI atau Yayasan Putri Indonesia tempat putri Indonesia bernaung.
Tak seperti budaya timur yang menjunjung kesopanan, video ini dianggap terlalu vulgar oleh netizen.
Mereka menilai video ini tak pantas dilakukan oleh seorang putri Indonesia yang dianggap sebagai cerminan wanita Indonesia sesungguhnya.
Meski tak sedikit netizen laki-laki yang memuji kemolekkan tubuh keempat putri Indonesia itu, namun sindiran pedas lebih mendominasi.
Dalam video tersebut bahkan nampak pakaian salah satu putri Indonesia membuat bentuk tubuhnya sangat terekspos.
(BACA : Kegantengan Atlet Ini Bikin Salah Fokus, Netizen : Tembak Aku Kakak)
Dilansir Grid.ID dari laman Bangka Pos dan Pos Belitung, meski tuai banyak kritikan, akhirnya dalam akun instagram, @dearizkita menuliskan sedikit penjelasan mengenai video tersebut.
Baginya, masuk ke industri dunia harus memiliki mindset global dan harus bersikap dewasa.
Jika masyarakat memiliki pemikiran yang sama dengannya, maka ia percaya masyarakat akan punya pemikiran yang searah dengan perspektif global.
(*)