Find Us On Social Media :

Ditolak Puluhan Perusahaan Lantaran Tak Bisa Angkat Telepon, Wanita Ini Kini Punya Perusahaan Sendiri

By Linda Fitria, Jumat, 25 Agustus 2017 | 16:12 WIB

Angkie Yudistia, wanita yang divonis tuna rungu namun tetap berjuang untuk mimpinya

Laporan Grid.ID, Linda Fitria C

Grid.ID- Belum banyak yang mengenal Angkie Yudistia.

Wanita kelahiran Medan ini merupakan salah satu wanita penyandang tuna rungu di Indonesia.

Ia didiagnosa tuna rungu sejak berumur 10 tahun saat ia masih duduk di kelas 2 SD.

Awalnya ia terlahir secara normal, namun saat kecil ia pernah menderita penyakit malaria.

Konsumsi antibiotik lantaran penyakitnya itu membuat fungsi pendengarannya semakin menurun.

Telinganya ajdi sering berdengung dan tak pernah bisa mendengar panggilan orang di sekitarnya.

(BACA :  Terungkap Sosok yang Kerap Foto Mesra dengan Kiki Hasibuan, Gayanya Tak Kalah Mewah)

Setelah mengetahui penyakitnya, ia kemudian menggunakan alat bantu dengar.

Tak mudah menjalani hidup sebagai seorang tuna rungu.

Ia terus saja dibully lantaran berbeda dengan orang lain.

Awalnya dokter menyarankan Angkie agar tidak melanjutkan kuliah.

Namun tekadnya yang kuat membawanya ke gerbang universitas untuk menggapai mimpinya.

(BACA : Diduga Miliki Kelainan Seksual, Adik Bos Travel Kiki Hasibuan Mesra Banget Sama Pacarnya)

Ia kemudian lulus sarjana ilmu komunikasi di London School of Public Relations Jakarta. 

Setelah lulus, banyak sekali perusahaan yang menolaknya lantaran gangguan pada telinganya.

Seperti yang ada di postingan instagram indozone, alasan ia tidak diterima hampir sama lantaran ia akan kesusahan mengangkat telepon.

Sampai akhirnya ada satu perusahaan multinasional yang mau untuk menerimanya.

Sejak saat itu ia bertekad ingin mendirikan perusahaan yang bisa membantu para penyandang disability.

(BACA : Ngeri! Tangan Pegawai dijahit di Perut Ini Bikin Netizen Ngilu! Lihat Foto-fotonya)

Mimpi itu kemudian terwujud. Ia bisa memiliki perusahaan dengan nama Thisable Enterprise.

Kini ia bersama beberapa rekannya memiliki sebuah perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan besar untuk memerkerjakan para penyandang disabilitas agar bisa mencari pekerjaan.

Awal dibuka, jumlah lamaran yang masuk bahkan sampai 7000 pelamar disabilitas.

Namun sayangnya saat itu ia hanya mampu menerima 50 tenaga kerja saja.

Kini Angkie yang ternyata finalis Abang None Jakarta Barat 2008 ini telah memiliki dua buah buku dan masih terus memperjuangkan kaum disabilitas di Indonesia. (*)