Find Us On Social Media :

Sosok Husni Zarkasih, Raja Garmen Tanah Abang yang Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai

By Aji Bramastra, Selasa, 12 September 2017 | 18:41 WIB

Husni Zarkasih (kiri), diduga jadi korban pembunuhan.

GRID.ID - Dua jenazah ditemukan mengambang di Sungai Klawing Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (11/9/2017) pagi.

Dua jenazah itu terbungkus bedcover atau kain sprei dengan tangan dan kaki terikat. 

Sosok jenazah tersebut kemudian diketahui sebagai Husni Zarkasih (58) dan Zakiah Husni (53).

Zakiah merupakan istri Husni.

Mereka berdua tercatat sebagai warga Jalan Pengairan, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, sepasang suami istri tersebut diduga korban perampokan.

(BACA : Engku Emran Pantas Disebut Ajushi Rasa Oppa, 5 Alasan Ini Penyebabnya! Kamu wajib tahu Nih! )

"Polisi telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Dugaan sementara korban perampokan," ujar Argo kepada Kompas.com, Senin malam.

Polisi langsung memeriksa ke rumah korban bersama warga.

Saat tiba di lokasi kondisi rumah dalam kosong dan terkunci.

"Setelah dicek ke dalam rumah ditemukan bercak darah di dinding dan lantai rumah korban," kata Argo.

(BACA : Seleb Terpopuler: Makeup Bella Dikomentari Ivan Gunawan, Penyakit Anak Asri Welas, dan Kehidupan Janda Baru Tsania Marwa )

Argo menambahkan selain bercak darah yang tertinggal, diketahui ada sejumlah barang berharga milik korban yang hilang.

Atas dasar itu, polisi menduga sepasang suami istri itu diduga menjadi korban perampokan.

"Mobil Toyota Altis, sertifikat, perhiasan dan isi brangkas yang kami belum tahu isinya berapa hilang," kata dia.

Siapa Husni Zarkasih?

(BACA : Pose Seperti Ini, Awkarin Terlihat Tak Pakai Celana! Atau Memang Tak Pakai Celana? )

Pria ini ternyata merupakan sosok pengusaha garmen kelas kakap di Tanah Abang.

Sejumlah portal bisnis pernah memberitakan kisah suksesnya.

Dikutip Grid.ID dari berbagai sumber, Husni dulunya merupakan mantan karyawan perusahaan besar dengan gaji mapan.

Ia keluar, lalu mencoba menjadi pengusaha garmen.

Ia memproduksi sendiri baju anak-anak, dan menjualnya.

Sempat bangkrut karena krisis moneter, Husni tak menyerah.

Ia menggadaikan semua harta yang dia punya.

Ia kemudian membuka toko di Tanah Abang, hingga kemudian menjadi pemain garmen kelas kakap.

Pada tahun 2010, ia bis amemproduksi pukuhan ribu lusin baju anak.

Omzetnya saat itu tembus Rp 9 miliar per tahun.

Sementara, dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Husni ternyata sempat mengalami kesulitan dengan bisnisnya.

Ia memindah industrinya dari Jakarta ke Pekalongan.

Alasannya, soal gaji tenaga kerja yang kian tinggi di Jakarta. (*)