Find Us On Social Media :

Haru! Korban Tewas Kebakaran Pesantren Sempat Tuliskan Surat ke Orang Tua, Isinya Soal Minta Maaf dan Surga

By Octa, Jumat, 15 September 2017 | 23:02 WIB

Pondok pesantren terbakar, 23 santri dan 2 penjaga tewas

Grid.ID - Sebanyak 23 santri dan 2 penjaga asrama jadi korban kebakaran (15/9/2017).

Adalah pondok pesantren Darul Quran Ittifaqiah, Kampung Datuk Keramat Malaysia yang mengalami insiden tersebut.

Kebakaran terjadi di dekat pintu asrama pondok pesantren laki-laki.

" >

Butuh waktu satu jam bagi pemadam kebakaran untuk memadamkan api, yang dimulai di lantai atas gedung pesantren bertingkat tiga tersebut.

Wakil Direktur Umum Departemen Kebakaran dan Penyelamatan, Soiman Jahid, mengatakan bahwa jenazah korban ditemukan di beberapa titik.

Namun, semua didapati di dekat jendela-jendela lantai tiga gedung pesantren.

(BACA : Ayu Ting Ting Pajang Foto Pakai Daster, Lah Kok Malah Jadi Begini Sih)

Otoritas setempat meyakini bahwa puluhan santri yang tewas itu berupaya untuk menyelamatkan diri, namun jendela-jendela tersebut dipasangi terali yang tak bisa dibuka.

Semua orang sudah barang tentu sangat berduka, atas kejadian itu.

Termasuk Norhayati Khalid, orang tua dari Amiel Asyaf Abdul Rashid.

Anaknya yang baru 11 tahun itu, jadi salah satu korban tewas dalam kebakaran itu.

(BACA : Dunia Terbalik! Dulu Nyinyirin Roger Danuarta Terjerat Narkoba, Sekarang Politikus Golkar Ini Kena Grebek dan Positif Sabu)

Kepada media setempat, Norhayati menceritakan sesuatu yang bikin haru.

Ibu 42 tahun itu, sempat bertemu dengan anaknya sebelum malam kebakaran.

"Saya bawakan makanan kegemaran Amiel, nasi goreng Pataya.

Sebelum balik, dia beri saya surat," katanya yang dikutip dari Berita Harian.

(BACA : Dasyat! Nggak Hanya Nenggak PCC Doang, Dicampur 2 Obat Lainnya Seperti Ini yang Dirasakan Si Zombie)

Tapi siapa sangka, ternyata itu merupakan surat terakhir dari anaknya.

Makin bikin mewek, surat itu berisikan sebuh permintaan maaf Amiel Asyaf Abdul Rashid.

Seperti ini keseluruhan isi surat yang diterima Norhayati.

“Ibu dan ayah Amiel minta maaf kalau ada buat salah apa-apa. Ibu ayah Amiel sayangkan ibu dan ayah. Terima kasih ibu dan ayah kerana menjaga Amiel selama ini. Amiel tak tahu macam nak balas jasa budi ayah dan ibu hanya ini saja yang Amiel mampu masuk ke tahfiz untuk menolong ibu dan ayah untuk masuk ke syurga Firdaus.”

Dikabarkan bahwa kebakaran itu merupakan yang terparah selama 20 tahun terakhir.(*)