Find Us On Social Media :

Ungkapan Kebebasan Desainer Eddy Betty dalam 79 Koleksi Busana Couture di Fashion Show Liberte

By Ridho Nugroho , Jumat, 22 September 2017 | 21:58 WIB

Sekitar 28 tahun berkarya di dunia mode, Eddy Betty menggelar peragaan busana tunggalnya kembali yang diberi tajuk Liberte.

Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti

Grid.ID – Jauh sebelum desainer muda berbakat Indonesia merancang gaun malan nan anggun, tersisip nama seorang pria kelahiran Jambi 6 Juli 1970 bernama Eddy Betty.

Yap, seperti namanya, ia merintis label busana rancangannya sendiri sesaat setelah pada tahun 1989 ia mengecap pendidikan mode di LPTB Susan Budiharjo.

Satu gebrakan yang tak pernah dilupakan Grid.ID ialah ketika gaun rancangan pria berkacamata ini melenggang indah di karpet merah Cannes Film Festival pada tahun 2012.

Saat itu, artis cantik berbakat Indonesia yaitu Dian Sastrowardoyo yang terpilih sebagai brand ambassador L’Oreal mengenakan gaun straples bernuansa biru tosca lengkap dengan beadings di bagian dada bersiluet ball-gown yang di bawahnya dibuat dari bahan tule berwarna senada.

( BACA : Dengan Makeup Seperti Tengkorak, Fashion Show Bertema Sugar Skull of Frida dari Lenny Agustin Tampil di Surabaya Fashion Parade  )

Sontak saja, hasil karya Eddy Betty kian menjadi omongan di antara kritikus sekaligus pencinta mode.

Kini, setelah hampir 9 tahun vakum dalam menggelar peragaan busana tunggal, Eddy Betty mengobati kerinduan para penikmat mode.

Tajuk Liberte dipilihnya sebagai penanda hadirnya 79 buah koleksi busana di panggung mode Dian Ballroom Hotel Raffles Kuningan Jakarta pada 20 September 2017 kemarin.

Seraya mendengar musik yang mengalun, berdebam dan menderap jantung, mata pecinta mode akan dibuai dalam eksplorasi kecanggihan teknik taron yang dilengkapi apiknya pemilihan bahan beragam teknik guntingan serta siluet feminin yang begitu kental.

( BACA : Desainer Indonesia Hian Tjen Hadirkan 59 Koleksi Busana yang Terinspirasi Taburan Bintang di Fashion Show Bertajuk Magellani  )

Tak perlu bersusah payah menebak ambiens yang coba ditampilkan, sebab nuansa era 1950-an begitu terasa ketika gaun elegan berpinggang sempit dengan rok menggembung pada zaman keemasan tersebut muncul di runaway.