Find Us On Social Media :

Cerita Pilu Juliana Moechtar Istri Mendiang Herman Seventeen Saat Menjelaskan pada Sang Anak bahwa Ayahnya Telah Meninggal Dunia

By Annisa Dienfitri, Senin, 7 Januari 2019 | 16:45 WIB

Herman Seventeen dan Keluarga

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia

Grid.ID - Bukan perkara yang mudah bagi Juliana Moechtar, istri mendiang Herman Seventeen, ketika harus menjelaskan pada sang anak, Hafuza Dhamiri Herman atau Fuza, bahwa sang ayah telah tiada.

Herman Seventeen menjadi salah satu korban meninggal dunia akibat bencana tsunami Selat Sunda yang menerjang panggung band Seventeen di Tanjung Lesung Beach Resort, Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12/2018) kemarin.

Saat beredar video detik-detik robohnya panggung Seventeen akibat terjangan tsunami, Juliana Moechtar atau Uli mengaku hanya bisa mengatakan pada Fuza bahwa ayahnya tengah melakukan syuting.

Baca Juga : Tanggapan Ruben Onsu Soal Tarif Vanessa Angel Senilai 80 Juta

Setibanya jenazah Herman Seventeen di rumah duka, Uli pun baru menjelaskan pada sang anak bahwa ayahandanya sudah meninggal dunia.

"Fuza, kalo papa nggak pulang, jangan pernah nanya lagi ya, papa nggak pulang karena papa udah nggak ada, papa udah diambil sama Allah, karena Allah sayang sama papa," kata Uli seperti Grid.ID kutip dari tayangan Netijen, Senin (7/1/2019).

Meski tidak histeris ketika mengetahui sang ayah telah tiada, kesedihan yang dirasakan Fuza tetap tidak bisa disembunyikan.

Uli mengatakan anak pertamanya tersebut sudah sangat mengerti ketika diberi tahu soal kondisi sang ayah.

"Dia nangis, dia ngerti, air matanya ngalir terus tapi bukan yang nangis yang teriak gitu," ucap Uli lagi.

Baca Juga : Tanggapan Ruben Onsu Soal Tarif Vanessa Angel Senilai 80 Juta

Tangisan Fuza saat itu pun menjadi tangisan terakhir untuk sang ayah.

Ketegaran dan kekuatan yang ditunjukkan Fuza saat itu pun menjadi sumber kekuatan pula bagi Uli.

"Itu cuma terakhir dia nangis, besoknya itu dia nggak ada air mata lagi," lanjutnya.

Uli kemudian menuturkan kesedihan Fuza tatkala menyentuh batu nisan di atas makam sang ayah.

Dengan nada lirih, Fuza mengungkapkan perasaannya yang terdalam bagi sang ayah yang kini telah meninggalkannya selamanya.

"Tapi pas dia pegang nisan itu, kerasa 'papa Fuza sayang papa', itu kerasa dari hati dia tapi pas setelah itu dia nggak gitu lagi," pungkas Uli dengan nada sendu.(*)