Find Us On Social Media :

Setelah Mencekiknya Sampai Mati, Sang Ibu Menangis Sambil Memeluk Mayat Anaknya!

By Anita Rohmatur R, Rabu, 11 Oktober 2017 | 19:23 WIB

Miris, Seorang Ibu Menangis Setelah Mencekik Anaknya Hingga Tewas

Grid.ID - Sebagai orang tua mempunyai anak adalah tujuan utama membentuk rumah tangga.

Dengan memiliki anak maka lengkap sudahlah kehidupan rumah tangga suami istri.

Tapi terkadang ada orang tua yang kurang menerima dengan kondisi sang anak

(BACA JUGA: 8 Tipe Cewek Kece Yang Sering Dilewatkan Cowok. Kamu Termasuk Juga?)

Baik kondisi secara fisik dan psikisnya.

Namun orang tua wajib menerima semua kondisi anak mereka dan merawatnya penuh kasih sayang.

Karena anak merupakan rahmat tuhan.

Dilansir reporter Grid.ID dari media Malaysia sinarharian.com.my

(BACA JUGA: 3 Fakta Baru Pembunuhan Ibu Vokalis The Rain, Ternyata Lantaran ini Korban Dibunuh Usai Bercinta)

Seorang ibu tunggal asal Bangkok, Thailand bernama Yolawadee Suasermsiri, 52 tahun tega membunuh anaknya yang berusia 15 tahun

Ia membunuh anak perempuannya yang memiliki keterbelakangan mental itu dengan cara mencekik leher sang anak di kamar apartemen mereka.

Hal ini lantaran ia sudah tidak kuat untuk menghidupi dan merawat anaknya.

Setelah membunuhnya, ibu itu menangis sambil memeluk anaknya.

(BACA JUGA: Tepatkah Minum Kopi Sebelum Olahraga, Ini Penjelasan Dokter)

Bahkan ia sampai tertidur disamping mayat anaknya akibat kelelahan menangis.

Ketika terbangun ia ingat telah membunuh anaknya dan berusaha bunuh diri dengan cara menenggak 3 botol bir ditambah dengan puluhan pil tidur.

Namun aksinya itu gagal lantaran ia langsung muntah-muntah setelah meminum kombinasi bir dan pil tidur itu.

Tetangga melaporkan kejadian tersebut ke polisi setelah mendengar tangisan ibu itu di dalam apartemennya.

Letnan polisi Ukrit Suthirapong yang tiba di tempat kejadian terkejut ketika melihat ibu itu menangis di samping mayat anaknya.

(BACA JUGA: Kasus First Travel Menyeret Nama Syahrini, Hotman Paris Hutapea Tegaskan Hal Ini)

Ia kemudian menangkap Yolawadee untuk dimintai keterangan perihal pembunuhan yang dilakukannya.

Yolawadee berkata pada polisi bahwa ia tidak sanggup lagi menjaga dan menghidupi anak perempuannya itu.

Hal ini lantaran ia harus bekerja sendirian memenuhi kebutuhan sehari-hari setelah suaminya meninggal akibat kanker paru-paru 3 tahun lalu.

Bahkan ia sering mengurung anaknya sendirian di rumah saat dirinya berangkat bekerja lantaran sang anak sering kabur dari rumah.

(*)