Find Us On Social Media :

Presiden Rusia Tak Bisa Berhenti Tertawa Saat Nama Indonesia Disebut, Rupanya karena Hal Ini

By Ahmad Rifai, Sabtu, 21 Oktober 2017 | 00:11 WIB

Vladimir Putin | Express.co.uk

Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai

Grid.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin, tertawa lepas saat mendengarkan ide konyol terkait Indonesia.

Kejadian ini terjadi pekan lalu saat dia melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian.

Pertemuan tersebut diadakan pada hari jumat (13/10/2017).

Menteri Pertanian Rusia adalah Alexander Tkachov.

(Baca juga: Inna lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un, Instagram Ayu Dewi Banjir Ucapan Belasungkawa Netizen, Ada Apa?)

Dia membandingkan sejumlah angka ekspor Russia dengan Jerman.

Dikutip wartawan Grid.ID dari Daily Mail, motifnya adalah untuk memberikan saran guna meningkatkan perdagangan luar negeri Russia.

Dalam sebuah rekaman, ditunjukkan bahwa Tkachov bilang seperti ini.

"Mereka (Jerman) mengirim setengah daging babi untuk diekspor."

(Baca juga: Ayu Ting Ting Pakai Baju Mirip Nagita Slavina Lagi, Ternyata Brandnya Sama Juga! Cantik Siapa ya?)

"Lihatlah angka yang dimiliki oleh Jerman."

"5,5 juta ton daging babi diproduksi dalam setahun."

Imbuhnya, "Hampir 3 juta diekspor ke semua negara; ke Tiongkok, ke Indonesia, ke Jepang, Korea, dan sebagainya."

Lalu suasana tiba-tiba menjadi mengejutkan usai pernyataan ini.

(Baca juga: Jarang Terekspos, Ternyata Seperti Ini Potret Kebersamaan Agnez Mo dan Wijaya Saputra yang Bikin Baper!! Kapan Dihalalin yah Kira-Kira?)

Presiden Putin kemudian menanggapi.

"Indonesia adalah negara yang punya banyak penduduk Islam."

"Mereka tak makan daging babi di sana," celetuknya sambil tertawa kecil.

Lalu Tkachov malah bilang begini.

(Baca juga: Saat Berjalan ke Hutan, Seorang Pria Temukan Ruangan Rahasia, Dia Membukanya Ternyata Isinya. . .)

Sambil bercanda, "Mereka akan melakukannya."

Namun Presiden Putin akhirnya menambahkan.

"Tidak."

Mereka tidak akan melakukannya."

(Baca juga: Heboh! Suami Katakan 'I Love You', Sang Istri Membalasnya dengan Tikaman, Ternyata Begini Ceritanya)

Setalah menjawab, Presiden Putin mulai tertawa histeris sambil menutupi mukanya dengan menangkupkan kedua tangan.

Sang Menteri Pertanian kemudian mengklarifikasi komentarnya.

Dia mengatakan yang dimaksud adalah Korea Selatan.

Bukan Indonesia.

(Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Ketua DPRD: Tak Disangka, Sang Istri Sempat Unggah Foto Ini Sebelum Bunuh Suaminya)

Dikutip wartawan Grid.ID dari RT, sebuah media Russia, sektor pertanian Russia melejit setelah Tiongkok dan Venezuela merencanakan peningkatan impor gandum.

Ada 4 ribu ton gandum dikirim ke Tiongkok dari Novosibirsk, Russia, pekan lalu.

Pesanan tersebut akan dikondisikan oleh COFCO.

COFCO adalah singkatan dari China National Cereals, Oils, and Foodstuffs Corporation.

(Baca juga: Ngambek dan Berantem Lagi di Pesbukers, Jessica Iskandar Posting Ini di Akun Instagramnya, Oh...Buat Artis Ini ya??)

Ini merupakan salah satu BUNN Tiongkok yang khusus mengelola makanan.     General Manager (GM) COFCO, Ma Lijun, berkomentar terkait hal ini.

"Bersama dengan para pemasok, kami berencana untuk mendiskusikan bagaimana cara memnuhi permintaan pabrik di Tiongkok dengan lebih baik."

"Kami ingin tahu lebih banyak tentang produksi dan kualitas gandum Russia untuk mempersiapkan ekspansi impor."

(Baca juga: Aduhai! Menantu Cantik SBY, Annisa Pohan Pakai Tas ala Anak Kos, Seperti Apa ya Penampilannya?)

(Baca juga: Frasa 'Antifa' Lagi Ramai Diperbincangkan, Berikut 4 Hal yang Perlu Kamu Tahu, yang Terakhir Alasannya Bikin Hati Terenyuh)

Timbulkan Ancaman Kolosal, Vladimir Putin Peringatkan Perkembangan Artificial Intelligence, Penggagas Peradaban di Mars Ejek Pendiri Facebook Karena Tak Paham Persoalan

Presiden Russia, Vladimir Putin, mengatakan siapapun yang mencapai terobosan dalam mengembangkan Artificial Intelligence (AI) akan mendominasi dunia.

Dia mengungkapkan hal ini pada hari jumat malam dalam sebuah pertemuan dengan para siswa.

Dirinya menganggap pengembangan AI akan menimbulkan, "peluang dan ancaman kolosal yang sulit diprediksi pada saat ini."

Dia memperingatkan, "Pihak yang menjadi pemimpin di bidang ini akan jadi penguasa dunia."

(Baca juga: Gadis Ini Terlahir Tanpa Wajah, Dokter Menolak Memberi Perawatan, Menyuruh Keluarga Segera Mengurus Pemakaman, Simak Fotonya yang Malang)

Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari RT, Putin berkata, "AI adalah masa depan."

"Tak hanya untuk Russia, tapi untuk seluruh umat manusia."

Namun dirinya menegaskan bahwa semuanya akan jadi hal yang tak diinginkan apabila ini dimonopoli oleh pihak tertentu.

Dirinya bersumpah bahwa Russia akan bersiap untuk membagi kemajuannya dalam AI dengan negara lain.

(Baca juga: Rina Nose Punya Kembaran? Ini Dia 5 Pasang Seleb Indonesia yang Punya Kembaran, Nomor 2 Bikin Salah Fokus!)

"Jika kita menjadi pemimpin di bidang ini, kita akan berbagi pengetahuan dengan seluruh dunia."

"Ini serupa saat kita berbagi teknologi nuklir pada hari ini."

Bagi Putin, perang di masa depan akan dilakukan oleh pesawat tak berawak.

Saat itu tiba, "Ketika satu pesawat tak berawak dihancurkan oleh pesawat tak berawak lainnya, tak ada pilihan lain selain menyerah!"

(Baca juga: Dapat Yang Lebih Muda, Cantik Dan Kaya, Istri yang Sedang Hamil Akhirnya Dibuang!)

Seiring perkembangan AI melaju pesat, para pemimpin dunia semakin merasakan tekanan.

Di awal musim panas ini, Amerika Serikat (AS) sepertinya mulai meningkatkan pengawasan terhadap investasi Tiongkok di Silicon Valley.

Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Reuters, sejumlah pejabat dan mantan pejabat AS mengatakan ini dimaksudkan untuk lebih melindungi teknologi sensitif yang dipandang penting bagi keamanan nasional AS.

Ini jadi perhatian khusus, karena Tiongkok punya ketertarikan dalam bidang-bidang AI pada beberapa tahun terakhir.

(Baca juga: Wah...Ternyata Seperti Ini Kehidupan Mafia Jepang Yakuza! Nomor 7 Nggak Terduga Banget!)

Kekhawatirannya intinya adalah, teknologi mutakhir yang dikembangkan di AS dapat digunakan oleh tiongkok guna meningkatkan kemampuan militer.

Mimpi yang sedikit lebih buruk, Tiongkok dapat mendorongnya ke dalam bagian industri strategis.

Elon Musk mengejek argumen pendiri Facebook yang sebelumnya mengatakan bahwa ada orang-orang yang berniat menghidupkan skenario kiamat.

Dia mengatakan, "Saya telah berbicara dengan Mark Zuckerberg mengenai hal ini."

(Baca juga: Sistem Pada Otak Robot Makin Otonom, Benarkah Manusia Akan Jadi Rongsokan di Masa Depan?)

"Pemahamannya tentang subyek tesebut terbatas."

Pada sesi tanya-jawab dalam sebuah konfrensi musim panas National Governors association in Rhode Island, Elon Musk memperingatkan bahwa peraturan tentang AI sangat penting.

Sebab, "Ini adalah hal esensial bagi keberadaan peradaban manusia."

Pemerintah harus memiliki pemahaman yang lebih baik tentang evolusi cepat teknologi AI sepenuhnya guna paham resikonya yang dahsyat.(*)