Find Us On Social Media :

Tanpa Melihat, Pria Tua Ini Bisa Perbaiki Motor Rusak! Lihat Bagaimana Ia Melakukannya, Keajaiban Tuhan!

By Anita Rohmatur R, Minggu, 22 Oktober 2017 | 12:42 WIB

Zhu, montir tunanetra

Laporan wartawan Grid.ID Ismayuni Kusumawardani

Grid.ID - Apakah kamu pernah membayangkan seseorang yang buta namun bisa melsayakan pekerjaan sulit.

Bahkan pekerjaan sulit tersebut tidak semua orang awam sanggup melakoninya.

Kita pernah melihat tokoh Si Buta Gua Hantu bersama monyetnya yang jago bertarung meskipun dalam keadaan buta.

(BACA JUGA: Terdengar Suara Tembakan Saat Salat Jum'at, Seorang Pria Ditembak! Begini Kata Polisi)

Iya, pria paruh baya ini adalah bukti kekuasaan tuhan itu ada.

Pasti banyak dari kita tidak bisa melsayakan pekerjaan seorang montir.

Memperbaiki, mengganti oli bahkan mengganti suku cadang motor.

Butuh keahlian khusus agar kita bisa menyelesaikannya.

Bahkan pelatihan berlisensi pun belum bisa menjamin kita bisa menjadi montir handal.

Namun, apakah kamu pernah membayangkan seorang yang buta mampu melakoni pekerjaan mengganti oli, mengganti suku cadang motor, memperbaiki mesin?

(BACA JUGA: Syahroni Curiga Istrinya Tak Kunjung Angkat Telepon, Begitu Pulang ke Rumah, Astaga, Ternyata...)

Pasti sangat mustahil bagi kita bisa membayangkannya.

Seorang laki-laki berusia 60 tahun bernama Zhu Shuyou di Yibin , Provinsi Sichuan, Tiongkok bisa memperbaiki motor dan sepeda.

Padahal dia tidak mampu membaca dan menulis bahkan melihat.

Selama 30 tahun, Zhu tealah memperbaiki motor dan sepeda orang-orang di desanya.

Menariknya lagi, Zhu bisa mengetahui masalah pada sebuah motor hanya melalui sebuah sentuhan dan mendengarkan suara motor.

(BACA JUGA: 13 Gestur Mengejutkan Saat Pelantikan Anies-Sandi, Psikolog Ini Telanjangi Ekspresi yang Tak Terekspos, Setnov Numpang Lewat)

Seorang reporter Chengdu Business Daily baru-baru ini mengunjungi dan menggunakan jasanya di bengkel kecilnya di pinggir jalanan desa.

Reporter itu melihat tangan terampil Zhu bekerja.

Seorang warga desa, bermarga Zeng, membawa sepeda motornya agar diperbaiki.

Zeng meletakkan kunci di kunci kontak dan mesin motornya meraung. 

Zhu segera tahu masalahnya berhubungan dengan baterai. 

(BACA JUGA: Kiki Fatmala Main Dengan Anak, Netizen Salfok Ada yang Nyelip Di Bagian Vital Hot Mama ini, Nelan Ludah deh!)

Dia kemudian mematikan baterai kurang dari lima menit.

Zeng menghidupkan mesin lagi dan suaranya hilang.

"Saya tidak bisa mengatakan dia buta. Bayangkan hanya dengan melihat dia memperbaiki motor saya," kata Zeng

Kemudian, pasangan kekasih mendekati Zhu bersama sepeda motor mereka yang baru dibeli, yang harganya 15.000 yuan. 

Mereka meminta Zhu memeriksanya untuk mengetahui apakah itu bagus.

(BACA JUGA: Kiki Fatmala Main Dengan Anak, Netizen Salfok Ada yang Nyelip Di Bagian Vital Hot Mama ini, Nelan Ludah deh!)

Zhu mulai menyentuh motornya. 

Setelah beberapa saat, dia bilang itu sepeda yang bagus, tapi pendingin mesinnya sedikit lebih kecil dari biasanya, jadi mereka harus mengawasi suhu mesin.

Zhu telah memperbaiki motor selama lebih dari 30 tahun dan selalu mebangun kepercayaan pada pelanggannya.

Dia hanya meminta bayaran pada pengantian bahan ditambah 10 persen biaya pelayanan.

Jika tidak ada suku cadang yang diganti, dia tidak akan meminta bayaran apa pun.

(BACA JUGA: Millenial Banget, Drama Korea Bakal Angkat Cerita dari Komik Webtoon Lagi!)

Menurut pengsayaan ibunya, Zhu terkena meningitis, radang selaput otak pelindung dan selaput tulang belakang, saat ia berusia enam bulan yang mengorbankan penglihatannya. 

Dia tidak pernah bersekolah dan tidak pernah belajar membaca atau menulis.

Namun, dia tahu suatu hari dia harus belajar melsayakan perdagangan.

Untungnya, ia diberi sepeda yang patah. 

Dia membawa sepeda itu terpisah, sepotong demi sepotong, dan kemudian mengembalikannya lagi. 

(BACA JUGA: Pasang Foto Tanpa Busana, Leeteuk Sukses Dicerca Member Super Junior)

Perlahan, ia bisa melihat bagian mana yang rusak dan akhirnya memperbaiki motornya, meluncurkan karirnya.

Selama 30 tahun terakhir, Zhu telah menghasilkan uang yang cukup agar bisa membangun sebuah rumah di desa tersebut untuk ibunya yang berusia 84 tahun dan membayar dimuka apartemen anaknya di kota.

"Saya tidak merasa bahwa saya lebih rendah dari orang lain," kata Zhu pada seorang reporter.

"Saya mengajari diri saya segalanya dan saya mencari nafkah yang sama baiknya dengan orang lain."

(*)