Find Us On Social Media :

Ciuman Verrel Bramasta itu Hukuman, Pendidikan dari Orangtua Berperan!

By Al Sobry, Rabu, 25 Oktober 2017 | 18:27 WIB

Ciuman Verrel Bramasta itu Hukuman, Orangtua Tahu Persis Karakter Anaknya!

Verrell mengakui pada saat itu ia hanya mendapat hukuman lantaran ikut dalam permainan yang menjeratnya hingga harus mencium anak orang.

“Kalau kalah, tantangannya harus melakukan hal seperti itu. Waktu itu semua main, dan aku nggak nyangka direkam dan disebarkan sekarang,” jelasnya.

Reaksi orangtua Verrel

Tidak seperti keluarga kebanyakan yang lantas mendamprat anaknya yang tak senonoh, justeru Venna dan Ivan tidak marah.

Bahkan keduanya rela berkumpul demi memberi dukungan anaknya.

Ivan, mantan suami Venna Melinda ini mengaku justru memberi dukungan moral kepada Verrell yang menurutnya sedang mengalami shock therapy.

"Justru saya sebenarnya dari awal tau persis siapa Verrell dari kecil kan sama saya,” ucapnya mengaku punya andil dalam mendidik anak pertamanya itu.

“Dia bukan anak yang nakal, bukan anak yang bandel, nurut sama orang tua.” terangnya lagi

(Video Ciumannya Tersebar, Verrell Bramasta Kabur dan Asisten Bentak Wartawan!)

“Bahkan saya ajari bagaimana kalau mau masuk dunia entertainment," paparnya.

Meski telah ada pendidikan dunia entertainment sebelumnya, pada kenyataannya, sang anak remaja tak bisa membendung lingkungan pergaulannya.

“Aku sempat kaget. Karena Jujur aku udah lupa kejadian  (ciuman) itu karena kejadian itu 2 tahun lalu yang ternyata direkam oleh seseorang itu," jelasnya saat ditemui di gedung Trans TV, kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2017).

Verrell mengaku tak mengenal siapa saja yang ikut dalam permaiann itu bahkan tak bisa mengingat siapa yang memegang kamera saat ciuman terjadi.

"Jujur aku sekarang nggak tau siapa yang ngerekam.” ucapnya.

Atas kejadian itu, dirinya pun tidak bermaksud untuk memberikan contoh yang tidak baik seperti apa yang dikomentari netizen.

"Aku sama sekali nggak ada maksud untuk memberi contoh yang tidak baik," ucapnya.

Ia mengakui setiap orang pasti memiliki kesalahan dan kesalahan yang menimpanya ini membuat ia terus menerus memikirkannya.

"Gini ya aku merasa setiap orang akan melakukan kesalahan. Aku yang saat itu masih 19 tahun mungkin aku melakukan kesalahan dan kesalahan itu ternyata bisa menjadi senjata yang bisa menghantui aku sampai sekarang," ulasnya lagi menyesal. (*)