Find Us On Social Media :

5 Fakta Tawon Vespa affinis yang Tewaskan 7 Warga Klaten, Ternyata Disebut Sebagai Tawon Predator

By None, Sabtu, 12 Januari 2019 | 15:47 WIB

5 Fakta Tawon Vespa affinis yang Tewaskan 7 Warga Klaten, Ternyata Disebut Sebagai Tawon Predator

Oleh karena itu, Hari menyarankan agar adanya pengupayaan pengendalian terpadu untuk mempertimbangkan keselamatan manusia, seperti memindahkan sarang tawon ndas ke lokasi yang aman.

4. Efek tersengat dan penanganannya

Pada dosis kecil atau yang sengatan sekitar 1-2 ekor tawon, racun Vespa affinis menimbulkan alergi dengan gejala-gejala seperti bengkak.

Bila terkena sengat dosis kecil ini, perlu penanganan dengan cara dikompres dengan es atau kalau tersisa sengatannya bisa dicabut.

Kemudian, pasien diberikan analgesik dan obat-obatan antihistamin atau corticosteroid sampai pembengkakan berkurang.

Sementara, bila tawon yang menyengat berjumlah banyak, bisa menimbulkan hiperalergi yang jika tidak ditangani akan berlanjut menjadi anafileksis hingga sistemik atau merusak organ hanya dalam hitungan hari.

Efek yang paling fatal adalah menyebabkan edema paru akut atau kondisi yang menyebabkan terjadinya penumpukan cairan di paru-paru yang membuat pasien kesulitan bernapas.

Selain itu, efek lain yang paling umum terjadi adalah gagal ginjal akut di mana fungsi ginjal menurun.

Tindakan penanganan untuk pasien yang alami edema paru akut, yakni harus diberikan tatalaksana edema paru, seperti cairan parunya dikeluarkan.

Sementara itu, pasien yang mengalami gagal ginjal harus diberikan tatalaksana gagal ginjal, seperti hemodialisis.

Jika pasien yang tersengat mengalami penanganan gawat darurat yang tepat, makapsien itu masih bisa diselamatkan dari racun Vespa affinis.

5. Butuh kesadaran ilmu toksonomi

Indonesia terletak di kondisi geografis dan kekayaan hayati yang unik yang membuat keanekaragaman fauna pun berbeda dengan yang ada di luar negeri.

Untuk kasus tawon ndas ini, belum banyak ahli yang tahu dan bisa membuat antivenom di Indonesia.

Oleh karena itu, dr Tri mengharapkan adanya pusat racun atau poison center di Indonesia untuk mewadahi para ahli dan menangani racun-racun hewan di Indonesia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, "5 Fakta Tawon Ndas, Serangga Mematikan yang Menyerang Klaten"