Find Us On Social Media :

Beredar Video Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau, Puncaknya Hilang Setengah Hingga Air Laut di Sekitar Tiba-tiba Berubah Oranye

By Novita Desy Prasetyowati, Minggu, 13 Januari 2019 | 11:43 WIB

Beredar Video Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau, Puncaknya Hilang Setengah Hingga Air Laut di Sekitar Tiba-tiba Berubah Oranye

Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati

Grid.ID - Kondisi terkini Gunung Anak Krakatau tampak dibagikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo Purwo Nugroho membagikan video kondisi terkini Gunung Anak Krakatau melalui akun Twitter pribadinya.

Berdasarkan video kondisi terkini Gunung Anak Krakatau yang banyak beredar, terlihat warna air laut di sekitar gunung tiba-tiba berubah warna menjadi oranye.

Baca Juga : Kondisi Sekitar Gunung Anak Krakatau Berwarna Orange, Sutopo Purwo Nugroho Beberkan Penjelasannya

Perubahan warna air laut dari biru menjadi oranye tersebut terjadi pasca Gunung Anak Krakatau (GAK) berkali-kali mengalami erupsi.

Namun ternyata tak hanya air laut di sekitar GAK yang berubah oranye, tubuh gunung juga hilang lebih dari setengah air volume sebelumnya.

Dilansir Grid.ID dari laman kompas.com, volume Gunung Anak Krakatau mengalami pengurangan dari 338 meter menjadi tinggal 110 MDPL.

Baca Juga : Sempat Muncul Retakan Baru hingga Dikhawatirkan Sebabkan Tsunami Susulan, Begini Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau

Data tersebut disampaikan secara langsung oleh sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM, Antonius Ratmopurbo.

Antonius mengungkapkan bahwa hilangnya puncak Gunun Anak Krakatau disebabkan karena pembentukan tubuh gunung api yang disertai erupsi.

Pengamat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membenarkan kabar tersebut.

Baca Juga : Gunung Anak Krakatau Hampir Setiap Hari Meletus, Sutopo Purwo Nugroho : Masyarakat Dihimbau Tenang

"Berdasarkan analisis visual pada Jumat (28/12/2018) pukul 14.18 WIB, sudah dikonfirmasi Gunung Anak Krakatau yang tinggi semula 338 meter sekarang tinggal 110 meter," tulis PVMBG dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (30/12/2018).

"Berkurangnya volume tubuh GAK diperkirakan karena adanya proses rayapan tubuh gunung api disertai laju erupsi yang tinggi pada 24 sampai 27 Desember 2018," imbuh PVMBG.

Lalu seperti apa kondisi terkini Gunung Anak Krakatau?

Baca Juga : Terjadi 13 Kali Gempa Letusan di Gunung Anak Krakatu Hingga Jumat Pagi ini!

Kondisi terkini Gunung Anak Krakatau tampak dibagikan secara langsung oleh Sutopo Purwo lewat akun twitternya, @Sutopo_PN pada Sabtu, (12/1/2019).

Dilansir Grid.ID dari twitter Sutopo Purwo, berikut kondisi terkini Gunung Anak Krakatau, Minggu (13/1/2019).

Sutopo Purwo juga tampak membubuhkan keterangan terkait fenomena perubahan warna laut di sekitar Gunung Anak Krakatau yang berwarna oranye tersebut.

Baca Juga : Muncul 2 Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau, BMKG Khawatirkan Tsunami Susulan

Sutopo menjelaskan warna orange kecokelatan tersebut adalah hidrosida besi (FeOH3) yang mengandung zat besi tinggi yang keluar dari kawah dan larut ke dalam air laut.

"Kondisi Gunung Anak Krakatau pada 11/1/2019 yang didokumentasikan @EarthUncutTV.

Warna orange kecokelatan adalah hidrosida besi (FeOH3) yang mengandung zat besi tinggi yang keluar dari kawah dan larut ke dalam air laut.

Tubuh Gunung Anak Krakatau telah banyak berubah," tulis Sutopo Purwo.

Baca Juga : Temukan Hal Tak Biasa di Dasar Laut Selat Sunda Usai Tsunami Gunung Anak Krakatau, TNI AL: Muncul Cekungan Kawah Menyerupai Teluk

Tak hanya mengunggah video kondisi terkini Gunung Anak Krakatau dan fenomena berubahnya warna air laut di sekitar gunung, Sutopo juga membagikan foto penampakan morfologi GAK, pada Minggu (13/1/2019).

Berikut penampakan Gunung Anak Krakatau pascalongsor ke bawah laut sehingga menyebabkan kawah berada di bawah permukaan laut.

"Perubahan morfologi Gunung Anak Krakatau yang begitu cepat. Pascalongsor bawah laut (22/12/2018) menyebabkan kawah berada di bawah permukaan laut. Namun pada 9/1/2019 bagian barat-barat daya yang sebelumnya di bawah permukaan laut, saat ini sudah di atas permukaan laut," tulis Sutopo Purwo pada unggahan tersebut.

Dikabarkan sebelumnya, kondisi Gunung Anak Krakatau kini masih ditetapkan status Siaga (level 3) sejak 27 Desember 2018 lalu.

Meskipun data menunjukkan letusan gunung yang intensitasnya cukup tinggi, namun aktivitas Gunung Anak Krakatau masih tergolong aman. (*)