Find Us On Social Media :

Kisah Miris Peya, Tinggal Bersama Keponakannya yang Penyandang Disabilitas dan Hidup Bergantung Belas Kasihan Tetangga

By None, Minggu, 13 Januari 2019 | 13:24 WIB

Kisah Miris Peya, Tinggal Bersama Keponakannya yang Penyandang Disabilitas dan Hidup Bergantung Bela

Grid.ID - Di sekitar kita masih banyak orang yang kurang beruntung.

Seperti yang dialami oleh dua lansia asal Pamekasan, Madura ini.

Mereka adalah Peya (85) dan Pahah (59).

Baca Juga : Dicekal MUI karena Video Vulgarnya, Duo Semangka Gagal Konser di Madura

Keduanya tinggal di Dusun Klampok, Desa Cenlecen, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan.

Keduanya adalah tante dan keponakan, yang selama hidup mereka tidak pernah menikah, sehingga tidak punya keturunan bahkan keluarga.

Pahah, si keponakan, menceritakan bahwa ia dan tantenya hanya hidup berdua.

Baca Juga : Miris, Remaja 16 Tahun Dipaksa Ikut Pesta Miras hingga Tak Sadarkan Diri lalu Diperkosa Pacar dan Temannya

Dan untuk menyambung hidup, mereka harus bersabar menunggu belas kasihan dari tetangga sekitar.

"Saya hidup berdua dengan tante, kami saling menjaga. Tante sudah rabun juga pendengarannya agak terganggu, karena faktor usia.

Sedangkan saya sendiri kurang beruntung, karena dilahirkan dengan kekurangan fisik, lebih tepatnya di bagian kaki, sehingga saya tidak bisa berjalan dengan normal," ungkapnya, Minggu (13/1/2019).

Baca Juga : Miris! Gamaliel GAC Bawa Pulang Segunung Sampah dari Pink Beach Labuan Bajo

Dulu, lanjut Pahah, mereka berdua punya rumah.

Akan tetapi, rumah tersebut sekarang sudah roboh dan kedua lansia penyandang disabilitas itu tidak mampu untuk memperbaiki.

"Akhirnya kami tinggal di dapur, dan untuk memenuhi kebutuhan hidup, kami dikasihani oleh tetangga. Maklum kami sudah tidak bisa bekerja lagi," tuturnya.

Baca Juga : Kisah Miris Riyan, Bocah 15 Tahun Asal Kudus yang Putus Sekolah dan Memilih Untuk Berjualan Kue Gandos

Sementara itu, Wiwin, seorang relawan di Pamekasan, menyatakan kehidupan kedua lansia tersebut memang memprihatinkan. Keduanya, kata dia, sudah lanjut usia, sehingga sudah tidak mungkin lagi bekerja.

"Apalagi Bapak Pahah ini penyandang disabilitas. Jadi, mereka berdua menggantungkan hidupnya kepada belas kasihan tetangga," ujarnya.

Karena itu, Wiwin berharap ada dermawan yang sudi membantu meringankan beban hidup kedua lansia penyandang disabilitas tersebut.

Baca Juga : Miris! Demi Pembalut Para Siswi di Kenya Rela Lakukan Hubungan Badan, ini Alasannya

"Karena di rezeki kita itu ada hak mereka, terutama buat perangkat desa terkait, juga tetangga yang peduli untuk selalu bisa membantu lansia seperti mereka, juga lansia-lansia lainnya," harapnya, iba. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun Jatim dengan judul, "Kisah Peya dan Keponakan yang Lansia & Penyandang Disabilitas, Andalkan Tetangga untuk Hidup"