Find Us On Social Media :

Busana Berpotongan Klasik Gaya Maskulin Karya Austere by Tri Handoko di IPMI Trend Show 2018

By Ridho Nugroho , Kamis, 2 November 2017 | 21:28 WIB

Koleksi bertajuk Black Dandy dirancang khusus oleh Austere by Tri Handoko untuk IPMI Trend Show 2018.

Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti

Grid.ID - Bicara tentang manusia adalah memahami cara pikir dan adaptasi mereka, setidaknya ini menurut filosofi.

Di samping kebutuhan primer untuk mempertahankan kehidupannya, manusia adalah master kompromi, mereka menegosiasikan hal-hal yang menjadi kebutuhan sosialnya di masyarakat.

Karena untuk hanya sekedar bernafas dan berjalan tidak menjadikan seorang manusia hanya sebagai seorang manusia saja.

Pemikiran ini yang kemudian mendasari AUSTERE untuk menerjemahkan "manusia" ke dalam bentuk koleksi busananya semenjak kemunculan pertamanya di tahun 2015 lalu.

(Andreas Odang Pamerkan Koleksi Busana Terbaru yang Playful Bertajuk "Las Felicite" di Ajang IPMI Trend Show 2018)

Termasuk juga dalam IPMI Trend Show 2018 yang diadakan pada tanggal 31 Oktober hingga 1 November di the Hall Senayan City, Jakarta, AUSTERE memberi tajuk "Black Dandy" untuk koleksi busana terbarunya.

"Black Dandy" adalah sebuah gerakan yang sampai sekarang masih dipertahankan oleh komunitas diaspora Afrika, terutama di Amerika sejak tahun 1955, yakni masa dimana kontroversi tentang separasi warna kulit tengah menjadi sebuah isu yang hangat.

Kata "Dandy" sebenarnya mengacu pada pria kulit putih di era Victorian yang memakai pakaian yang biasanya digunakan oleh perempuan seperti petticoat atau atasan dengan aksen ruffles.

(Lantik Anggota Baru Norma Hauri, IPMI Trend Show 2018 Kembali Hadir dengan Penyajian yang Berbeda)

Hal tersebut mempelopori pria untuk menjadi lebih beragam dan stylish dalam berpakaian.

Gerakan ini sempat menjadi olok-olokan pada abad ke-18 di Inggris saat para budak kulit hitam dipaksa berpakaian "Dandy" untuk menemani majikannya olahraga.

Membawa fenomena tersebut ke dalam bentuk koleksi, AUSTERE mempersembahkan potongan-potongan klasik bergaya maskulin.

Kesan yang rapi tampak jelas pada potongan A-line dan H-line pada rok dan dress yang menjadi koleksi terbaru desainer Tri Handoko.

Dengan pemilihan bahan yang ringan seperti katun, linen, dan organza dipadu dengan sentuhan bahan semi wool.

(Gandeng Ali Charisma, 6 Siswa-siswi Terbaik Istituto di Moda Burgo Hadirkan Karya di Runway Jakarta Fashion Week 2018)

Warna-warni yang dipilih oleh AUSTERE adalah monokrom seperti warna dasar hitam, putih, dan ash grey dengan sedikit sentuhan kain dengan tampilan mengilap.

Teknik lipatan menjadi detail yang diaplikasikan ke beberapa pieces, seperti pada bagian pinggang rok dan celana, detail kerah, coat, juga vest.

Manipulasi bentuk kerah yang menyerupai dasi juga menjadi pemanis detail yang memunculkan aksen office-wear.

Dengan identitasnya yang clean, teknik lipit memberikan tekstur dan volume pada permukaan kain yang dipilihnya.

(Busana Hijab Gaya Boyish Sporty ala Desainer Rani Hatta di Jakarta Fashion Week 2018)

Pada koleksi kali ini, AUSTERE menambahkan aksesori berupa sabuk overlight dengan bahan kulit berwarna silver dan waist pack dengan bahan yang sama.

Objek-objek bernuansa kantor pada tahun 1955 ditampilkan dengan warna serba putih untuk menimbulkan kesan tiga dimensi pada instalasi oleh AUSTERE ini. (*)