Find Us On Social Media :

Sempat Diremehkan, Cerita Komika Sadana Agung Hadapi Kerasnya Hidup

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Rabu, 16 Januari 2019 | 14:28 WIB

Komika Sadana Agung.

Laporan wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih

Grid.ID - Sadana Agung Sulistya atau akrab disapa Dana dikenal sebagai salah satu finalis Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season 6 yang diselenggarakan Kompas TV tahun 2016.

Pria kelahiran Salatiga tersebut berhasil mencapai 4 besar kompetisi di SUCI 6.

Dana diingat banyak orang lantaran gayanya yang dibilang 'ndeso' dan bahkan terkadang absurd.

Baca Juga : Komika Gebi Ramadhan Meninggal Akibat Kanker Hati, Ini 5 Hal yang Jadi Pemicu

Dibalik kesuksesannya tersebut, pria berusia 25 tahun ini rupanya menyimpan cerita yang tak biasa.

Baru-baru ini Dana membagikan kisah hidupnya melalui unggahan foto lawas di akun Instagram pribadinya, @sadanaagungs, Rabu (16/1/2019).

Lahir di Salatiga, Dana dibesarkan di Dusun Deresan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang dan bersekolah di sana hingga SMP.

Selanjutnya, Dana pindah ke kota Salatiga untuk melanjutkan pendidikannya di SMK dan kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Desain Komunikasi Visual.

Baca Juga : Begini Kondisi Komika Gebi Ramadhan Saat Jalani Syuting Film Milly & Mamet

Melalui unggahannya, Dana memposting fotonya saat masih mengenakan seragam putih abu-abu.

Ia terlihat sedang memegang sebuah mikrofon.

Dana menjelaskan bahwa fotonya tersebut menggambarkan sosok dirinya yang jauh dari kesan Ketua OSIS yang digambarkan di film atau sinetron.

Baginya, dunia nyata memang keras.

Baca Juga : Sebelum Meninggal Dunia karena Kanker Hati, Komika Gebi Ramadhan Tulis 'Komedi Itu Menyembuhkan'

Kendati demikian, saat itu Dana merasa memiliki banyak teman.

Ia bahkan masuk ke dalam kategori murid yang aktif mengikuti kegiatan sekolah.

"Liat lagi fotonya, jauh dari sosok ketua osis yang digambarkan di film atau sinetron, dunia nyata emang keras. Tapi Saya merasa punya banyak sekali teman saat itu, semua kegiatan sekolah diikutin, ikut paskibra, drumband, theater, vokal grub, lomba, seminar, workshop," tulis Dana pada caption foto seperti dikutip Grid.ID.

Baca Juga : Melanggar Pantangan Makan Jadi Penyebab Meninggalnya Komika Gebi Ramadhan

Akibat rutin mengikuti kegiatan sekolah, Dana sempat mendapatkan dispensasi karena dianggap membolos.

Bahkan saking seringnya berkegiatan, Dana biasa menginap di sekolah.

Uniknya, Dana juga pernah mengurus beberapa teman sekolahnya yang mengalami kesurupan.

"jadi sering dispen bolos sekolah, tapi nginep sekolah juga sering, sampe nangkepin temen temen yang gemar kesurupan juga rutin, ini ngga bohong," jelasnya lagi.

Baca Juga : Innalillahi Wa Innalillahi Rojiun, Komika Gebi Ramadhan Menghembuskan Napas Terakhir

Dana mengaku bahwa hasil akademisnya juga tidak terlalu mengecewakan.

Saat itu, Dana harus berangkat pukul enam pagi dari dusunnya agar tidak terlambat masuk kelas.

"Secara akademis ngga mengecewakan lah, sekolah jauh jauh ngga serius kan eman juga ya. Minimal berangkat dari Dusun Deresan jam 6 pagi biar ngga telat, minimal, tiap hari, eh Minggu libur deng," candanya.

Baca Juga : Sakdiyah Ma'ruf, Komika Wanita Indonesia Pertama yang Masuk Daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia

Dengan berkelakar, Dana mengaku ia memiliki modal tampang opa-opa Korea Utara.

Ia bahkan mengakui dirinya hanya memiliki wawasan sebagai anak kampung.

Hal tersebut membuat Dana sempat merasa sulit beradaptasi ketika pindah ke kota.

Awalnya, Dana merasa selalu diremehkan.

Baca Juga : Kejang hingga Menjerit-jerit, Raditya Dika Bagikan Cerita Ketika Komika ini Kesurupan di Dalam Mobil

Namun seiring berjalannya waktu, anak dusun tersebut mulai membuka pertemanan.

Seperti halnya profesinya sebagai komika, Dana membuka banyak pertemanan dengan banyak bercanda.

"Bermodal tampang opa opa Korea Utara dan wawasan anak kampung, ternyata cukup sulit adaptasi di kota, rasanya selalu diremehkan, pada awalnya. Jadi muter otak, gimana caranya biar bisa diterima. Seiring berjalannya waktu ternyata cara bercanda anak dusun ini mulai jadi jalan buat ngebuka pertemanan. Banyak bercanda banyak berteman, yang penting tau tempat," ungkap Dana.

Baca Juga : Istri Komika Abdur Arsyad Bagikan Kisah Haru Jalani Operasi Caesar Tanpa Suami

Awalnya Dana hanya mendapatkan saran dari teman-temannya untuk ikut Stand Up Comedy.

Bahkan Dana sering pulang malam lantaran sibuk openmic.

Tahun 8 Januari 2012 merupakan awal karir Dana menjadi komika hingga sekarang.

"Nyoba Standup juga karena disaranin temen temen SMK, lagi kelas 3 bukannya belajar di rumah malah sering pulang malem karena Openmic. 8 Februari 2012, sampe sekarang," jelas anggota komunitas Stand Up Indo Salatiga tersebut.

Baca Juga : Dikaruniai Anak Pertama, Komika Abdur Arsyad Ungkap 4 Sosok Penting di Balik Nama sang Buah Hati

Di akhir keterangannya, Dana mengaku ingin mengulang lagi masa-masa lalunya tersebut.

"Kalo bisa ngulang waktu, mau, kembali lagi ke masa masa Warak saat itu, terlalu seru," imbuhnya. (*)