Find Us On Social Media :

Sering Disebut Nona Laut, Warga Setempat Seringkali Melihat Kemunculan Duyung di Permukaan Air! Ternyata Makannya...

By Anita Rohmatur R, Minggu, 5 November 2017 | 18:38 WIB

Pelepasan duyung di Pulau Kokoya

(BACA JUGA: Ayu Ting Ting pun Buka Toko Kue Kekinian di Bekasi)

Aktivitas ini didukung oleh berbagai karakteristik bagian tubuhnya, antara lain bagian ujung kepala yang mengarah ke bawah, bantalan bibir yang berukuran besar, rambut kasar yang sensitif di sekitar mulutnya, serta tulang yang sangat berat, sehingga duyung mudah untuk tetap berenang di dasar laut.

Mirip dengan satwa herbivora lainnya, usus duyung sangat panjang yaitu mencapai 30 meter. Gigi seri duyung jantan yang tumbuh memanjang melewati gusi biasanya disebut taring.

Bagian tubuh ini umumnya digunakan untuk mencongkel lamun sampai ke akarnya, dan juga dalam berinteraksi antar individu.

(BACA JUGA: Sering Kena Nyinyir, Ternyata Begini Foto Masa Kecil Ayu Ting Ting, Netizen Bilang Udah Menor Dari Kecil nih)

Mirip Manusia

Seringkali diadaptasi dalam berbagai film atau cerita fiksi, Duyung kerap disamakan dengan manusia.

Hal ini juga memiliki kesamaan dalam hal peranakan Duyung.

Sama seperti manusia, Duyung juga membutuhkan waktu sekitar 9 bulan untuk bisa melahirkan anakannya.

"Jangka waktu mengandungnya sekitar 9-14 bulan. Setiap kali reproduksi, hanya 1 anak saja. Ini yang membuat menyerupai manusia," kata Dwi Suprapti.

Dugong dewasa bisa mencapai usia hingga 73 tahun. Saat pertama kali lahir, beratnya hanya 25-35 kg, tetapi ukuran tubuh maksimal bisa hingga 4,1 meter dan berat 1 ton (1000 kg).

(BACA JUGA: Cantik dan Gemeess Banget! Tampil dengan Rambut Ombre, Anak Nia Ramadhani Tiru Gaya Harley Quinn loh)

"Usia saat mulai reproduksi sekitar 7-17 tahun. Biasanya usai melahirkan, Duyung baru bisa reproduksi kembali setelah 2,5 hingga 6 tahun berikutnya. Ini juga jadi faktor mengapa Duyung termasuk satwa yang harus dijaga kelestariannya. Karena faktor lamanya anakan Duyung bisa lahir," ucapnya.

Dalam tiap perjumpaan tim WWF Indonesia akan Duyung di beberapa wilayah di Indonesia, seringkali ditemukan perbedaan antara jantan dan betina.

"Jantan terlihat suka bermanuver. Lincah. Simbol dari kejantanannya. Sementara betina lebih kalem," ucapnya.

Artikel ini pernah tayang di Tribunnews.com dengan judul Si Nona Laut Pemakan Lamun, Ikan Duyung Itu Sering Muncul di Perairan Kaltim

(*)