Find Us On Social Media :

Menjalani Adat Jawa, Inilah Perbedaan Sumber Air Untuk Prosesi Siraman Gibran Rakabuming dan Kahiyang Ayu

By Alfa Pratama, Selasa, 7 November 2017 | 18:43 WIB

Presiden Jokowi mengikuti prosesi beleketepe sebelum prosesi siraman di kediamannya di Jalan Kutai Utara, Sumber, Banjarsari, Solo, Selasa (7/11/2017).

Laporan wartawan Grid.ID, Alfa Pratama

Grid.ID - Prosesi siraman yang menjadi bagian dari prosesi pernikahan Kahiyang Ayu sudah dilaksanakan.

Siraman telah berlangsung di rumah Presiden Joko Widodo di Jalan Kutai Utara, Sumber, Banjarsari, Solo pada Selasa (7/11/2017).

"Siraman sudah selesai. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, baik awal sampai akhir," ujar Jokowi, usai acara yang dikutip Grid.lD dari Kompas.com.

Prosesi siraman dalam adat Solo, menurut Jokowi, merupakan peristiwa yang sarat nilai filosofi.

(Vivo Akan Hadirkan Generasi Smartphone Terbarunya Yang Layak Ditunggu)

"Proses siraman itu filosofinya membersihkan, menghilangkan noda-noda yang tidak baik, baik di hati, baik di pikiran, atau yang melekat di badan pengantin. Kira-kira seperti itu," lanjut dia.

Prosesi siraman menjadi salah satu acara pembersihan diri bagi calon kedua mempelai pengantin Jawa.

Siraman berasal dari kata siram atau mengguyur air yang dilakukan oleh anggota keluarga kepada kedua calon pengantin.

Air yang digunakan untuk prosesi siraman ini biasanya ditaburi dengan kembang setaman, sedangkan airnya diambil dari tujuh mata air di daerah tersebut.

(Inilah 9 Selebriti Wanita Meninggalkan Profesinya Setelah Menikah, Ada yang Menikah Muda di Usia 20 Tahun)

Pernikahan ini adalah hajatan Presiden Jokowi untuk kedua kalinya.