Find Us On Social Media :

Ketakutan Akibat Selalu Didatangi Arwah Korban, Otak Pelaku Pembunuhan Wanita yang Dibakar di Atas Spring Bed Menyerahkan Diri

By Atikah Ishmah W, Sabtu, 26 Januari 2019 | 10:45 WIB

Ketakutan Akibat Selalu Didatangi Arwah Korban, Otak Pelaku Pembunuhan Wanita yang Dibakar di Atas Spring Bed Menyerahkan Diri.

Sedangkan pelaku berinisial AS yang tak lain adalah kekasih korban, dikabarkan masih buron dan masuk daftar pencarian orang.

Dari keempat pelaku diketahui bahwa sebelum dibunuh, korban IA sempat diperkosa beramai-ramai.

Para pelaku memperkosa dan memukul korban dengan balok kayu kemudian dibakar untuk menghilangkan jejak.

Baca Juga : Kasus Wanita Tewas Dibakar di Atas Spring Bed Setelah Diperkosa Berlanjut, Kekasih Korban Masih Buron

Pembunuhan IA rupanya dilatarbelakangi utang sebesar Rp 1,5 juta.

IA berhutang pada kekasihnya, AS.

Namun, karena korban tak membayar, AS pun memperkosa serta membunuhnya.

Baca Juga : Kronologi Tewasnya Wanita Hangus Terbakar di Spring Bed, Korban Sebelumnya Diperkosa 4 Pelaku Lalu Dibakar

Setelah lima hari menjadi buronan, tersangka AS akhirnya menyerahkan diri kepada polisi pada Jumat (25/1/2019) malam.

Tersangka AS membeberkan bahwa dirinya sempat berkelana menggunakan sepeda motor ke Kawasan Betung, Kabupaten Banyuasin, Kota Lubuk Linggau, dan Kabupaten Lahat demi menghindari kejaran polisi.

Namun, akhirnya AS kembali ke Kabupaten Ogan Ilir dan menyerahkan diri pada petugas.

Baca Juga : Hanya Karena Hutang, Berikut Kronologi Wanita yang Dibakar di Atas Spring Bed di Sumatera Selatan

Ia mengaku menyerahkan diri karena tak tahan selalu dihantui arwah korban.

"Empat hari saya bermotor menuju tiga kabupaten tersebut karena tak tahan selalu didatangi arwah korban," ujar tersangka.

Saat sampai di Kabupaten Ogan Ilir, keluarga AS menyarankan tersangka agar menyerahkan diri pada polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Baca Juga : Tak Mampu Bayar Utang, Wanita Ini Diperkosa Lalu Dipukul Hingga Tewas dan Dibakar oleh Kekasihnya

"Keluarga sebelumnya kumpul ketika saya pulang. Akhirnya disarankan untuk menyerahkan diri dan diantar ke sini," ujar AS. (*)