Find Us On Social Media :

Ilmuwan Bikin Klaim Mengejutkan, Secara Tak Langsung Hina Kepercayaan Umat Bergama, 'Kehidupan Setelah Kematian Adalah Mustahil!'

By Ahmad Rifai, Minggu, 12 November 2017 | 14:29 WIB

Ilmuan bikin kalim mengejutkan | Laestadea.com & Wikipedia

Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai

Grid.ID - Apakah kamu benar-benar yakin dengan kehidupan setelah kematian?

Terlepas dari berbagai keyakinan yang kamu miliki, seorang ilmuan temukan fakta mengejutkan.

Disebutkan bahwa tak ada kehidupan setelah kematian.

Sekali lagi, ilmuan itu menegaskan bahwa kehidupan setelah kematian adalah mustahil.

(Baca juga: Benarkah Tiongkok yang Kemungkinan Besar Akan Bertemu Alien?)

"Tak ada kehidupan setelah kematian." 

Begitulah menurut seorang ahli fisika yang dihormati.

Dikutip wartawan Grid.ID dari Independent, dia mengklaim bahwa manusia harus meninggalkan semua kepercayaan fantastis yang sebelumnya dimiliki.

Seharusnya, umat manusia kini harus lebih memusatkan perhatian pada apa yang didektikan oleh hukum alam semesta.

(Baca juga: Begini Penjelasan Bagaimana Netizen Dapat Mengkonsumsi Teori Konspirasi di Facebook)

Sean Carroll adalah seorang profesor kosmologi dan fisika di Institut Teknologi California.

Dirinya percaya bahwa ia telah memulai sebuah perdebatan kolosal.

Perdebatan tersebut berkutat di sekitar persoalan alam baka hingga menuju ambang persemayaman manusia.

Dia sampai pada titik ini setelah secara panjang-lebar mempelajari hukum fisika.

(Baca juga: Tragedi Dunia Persilatan Facebook, Alasan Uang Tambahan Buat Persalainan, Padahal Niatnya Cari Kepuasan, Suaminya Beneran Gak Tahu Nih?)

Begini pernyataan Profesor Carroll.

"Hukum fisika yang mendasari kehidupan sehari-hari benar-benar dapat dipahami."

Dia menjelaskan, ada peluang bagi segala sesuatu dapat terjadi. 

Ada yang bilang, untuk adanya sebuah kehidupan setelah kematian, kesadaran harus sepenuhnya terpisah dari fisik manusia.

(Baca juga: 2 Kasus Pembacokan Brutal, Ada Istri Tolak Permintaan Berhubungan Badan, Hingga Pelaku yang Justru Lakukan Sikap Mengejutkan)

Bagi Profesor Carroll sebenarnya tak seperti itu.

Padahal yang sebenarnya terjadi, kesadaran pada tingkat paling dasar adalah sebuah serangkaian atom dan elektron yang pada dasarnya membuat manusia dapat memiliki kesadaran.

Lanjutnya, hukum alam semesta pada kenyataanya tak membiarkan partikel-partikel ini beroperasi setelah kematian fisik manusia.

"Sejumlah klaim justru menyatakan bahwa kesadaran dapat tetap ada meski tubuh kita telah mati."

(Baca juga: VIDEO: Teror Buaya di Kalimantan Tengah, 2 Tali Tambang Ini Mampu Amankan Sejumlah Warga dari Ancaman Mengerikan)

Yang sesungguhnya terjadi, tubuh justru membusuk beserta sejumlah unsur atom yang ada.

Inilah, "Hambatan yang tak dapat diatasi."

"Hukum fisika yang mendasari kehidupan sehari-hari sungguh benar dapat dipahami."

"Tak mungkin informasi yang tersimpan di otak manusia dapat bertahan setelah kita mati."

Profesor Carroll Menguatkan argumennya dengan memaparkan Quantum Field Theory (QFT).

(Baca juga: Alamak! Kembali Bersanding dengan 4 Orang Pria, Ayu Ting Ting Tampil dengan Busana Seperti Ini)

Secara sederhana, QFT meyakini bahwa setiap suatu bidang mewakili setiap jenis partikel.

Sebagai contoh, semua foton di alam semesta berada pada satu tingkat.

Sedang seluruh elektron juga memiliki bidangnya sendiri.

Demikianlah yang terjadi untuk setiap jenis partikel lainnya.

(Baca juga: Terpergok Sedang Makan Mie Instan, Ayu Ting Ting Dekap Tas yang Harganya Bisa Beli Ribuan Porsi Sate Kere, Seperti Apa Ya?)

Kembali dikutip dari Independent, Profesor Carroll memberi penjelasan lanjutan seperti ini.

Jika kehidupan berlanjut dalam beberapa kapasitas setelah kematian, harusnya pengujian dalam ranah kuantum akan mengungkapkan apa yang disebut sebagai 'partikel roh' dan 'kekuatan roh'.

Tapi, "Jika di sana tak ada apa-apa selain atom dan zat yang telah diketahui, jelas tak ada jalan bagi jiwa untuk bertahan hidup dari kematian."

"Percaya pada kehidupan setelah kematian, untuk membuatnya terdengar lebih meyakinkan, membutuhkan fisika di luar model standar."

(Baca juga: Wow! 5 Dress Ini Bikin Maia Estianty Semakin Mirip Bidadari, Kalian Siap-siap Terpukau deh)

Hal yang paling utama, butuh beberapa langkah terbaru dalam 'fisika baru' untuk dapat berinteraksi dengan atom yang ada pada diri manusia.

Dalam QFT, apa yang disebut sebagai 'partikel roh' dan 'kekuatan roh', yang berinteraksi dengan atom reguler manusia, tak dapat ditemukan.

Sebuah eksperimen lebih lanjut harus dilakukan untuk benar-benar memastikan eksistensi partikel tersebut.

Bila gagasan ini telah diterima oleh seluruh ilmuan, mulai detik itu juga sejumlah orang tersebut benar-benar dapat mulai memahami bagaimana pikiran manusia beroperasi.

(Baca juga: Waduh! Berpenampilan Bak Bidadari Bersama Janda Konglomerat Jamie Chua, Ternyata Maia Estianty Kenakan Tas yang Harganya Dijamin Bikin Kamu Terkejut)

"Tak ada alasan untuk bersikap abu-abu terhadap gagasan yang secara dramatis tak sesuai dengan semua hal yang kita ketahui tentang sains modern."

"Begitu kita bisa menerima kenyataan dalam persoalan ini, maka kita dapat melangkah pada pertanyaan jauh lebih menarik."

Bagaimana sesungguhnya manusia dan kesadarannya benar-benar dapat bekerja?(*)