Find Us On Social Media :

5 Pengobatan yang Diyakini Bisa Sembuhkan Kanker Darah, Penyakit yang Diderita Ani Yudhoyono

By Bunga Mardiriana, Kamis, 14 Februari 2019 | 07:40 WIB

Kolase foto Pengobatan Untuk Kanker Darah, Penyakit yang Diderita Ani Yudhoyono.

Laporan Wartawan Grid.ID, Bunga Mardiriana

Grid.ID - Belakangan ini telah kita ketahui bahwa istri Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono tengah terbaring sakit di salah satu rumah sakit di Singapura.

Pada hari ini, Rabu (13/2/2019), melalui saluran Youtubenya, SBY menginformasikan bahwa sang istri tercinta divonis menderita kanker darah.

Ani Yudhoyono sudah dirawat di rumah sakit di Singapura sejak 2 Februari 2019.

Selama 12 hari itu pulalah, Ani Yudhoyono tak henti-hentinya mendapatkan doa dari tokoh politik, artis hingga keluarga besarnya.

Baca Juga : Wijaya Syahputra Ternyata Bekerja di Konsulat Jenderal RI Selama Tinggal di Los Angeles

Seperti yang kita ketahui bersama, kanker hingga kini menjadi penyakit yang sulit disembuhkan.

Melansir dari Kompas.com, ternyata 5 pengobatan yang diyakini para peneliti bisa menyembuhkan kanker.

Apa saja ya kira-kira?

1. Arsenik

Arsenik adalah racun favorit sejak zaman Romawi yang ternyata bisa menghancurkan protein spesifik dalam sel kanker darah atau leukimia.

Penelitian para ilmuwan di Tiongkok menunjukkan bahwa Arsenik langsung menunju protein target dan membunuhnya.

Selain itu tidak ada efek samping yang ditimbulkan seperti pada saat melakukan kemoterapi.

2. Minum Obat

Chronic Myeloid Leukimia (CML) atau Leukimia Granulositik Kronis (LGK) merupakan jenis kanker darah yang bisa diatasi dengan minum obat.

Namun pasien harus tetap mengkonsumsi obat seumur hidup meski telah menjalani pengobatan intensif selama 18 bulan.

Jika pasien tidak patuh minum obat, maka akan terjadi resistensi kedua sehingga harus mengganti obat lini kedua.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Hematologi Onkologi Medik (SpPD-KHOM) Hilman Tadjoedin mengatakan, saat ini ada empat obat yang digunakan di seluruh dunia untuk mengobati CML yaitu, Nilotinib, Dasatinib, dan Ponatinib.

Baca Juga : Fenomena Langka, Hujan Ikan Mata Buta di Tanah Honduras Setiap Tahun

3. Sistem Imun

Studi dari Science Translational Medicine telah melaporkan pengobatan kanker imunitas untuk kanker limfoma non-Hodgkin.

Penelitian tersebut diuji coba pada 32 pasien, kemudian mereka diperkenalkan pada sel-sel kekebalan yang khusus dirancang untuk menghancurkan sel-sel kanker.

Setelah imunoterapi tersebut ada tujuh pasien yang berhasil masuk ke tahap remisi lengkap sedangkan empat lainnya mengalami perkembangan penyakit yang lambat.

4. Rekayasa Genetik

Pengobatan ini menggunakan sel imun yang sudah direkayasa yang berasal dari darah donor bukan darah pasien itu sendiri.

Sel-T yang dimodifikasi atau disebut dengan CAR-T yang diciptakan dari sel-sel imun milik donor darah.

Pada terapi sel-T tradisional, sel imun diambil dari tubuh pasien dan secara genetik direkayasa sebelum dikembalikan lagi ke tubuh.

Baca Juga : Respon OJK Terkait Permintaan Terakhir Supir Taksi yang Gantung Diri Karena Pinjaman Online di Jakarta

5. Transplantasi Sumsum Tulang

Transplantasi sumsum tulang sudah dilakukan di Tiongkok sejak 1964 untuk mengobati leukimia.

Bahkan pada saat itu ada pasien yang mendapatkan transplantasi sumsum tulang belakang saat usia 22 tahun dan masih hidup hingga berusia 74 tahun.

Pasien tersebut mendapatkan donor dari saudara kandungnya.

Donor dari saudara kandung memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi karena resiko penolakan tubuh yang menerima donor darah lebih rendah. (*)