Find Us On Social Media :

Ini yang Bikin Prisia Nasution Iri dari Malaysia!

By Al Sobry, Jumat, 17 November 2017 | 13:59 WIB

Prisia

Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia 

Grid.ID - Prisia Nasution akui masyarakat Indonesia masih sangat rendah seleranya untuk menonton pertunjukan seni theater.

Hal itu membuat seni theater tidak sepopuler tontonan film atau sinetron.

Hal itu disebabkan streotype masyarakat dengan kesan berat pada seni theater itu sendiri. Sehingga produksinya pun bisa dihitung jari.

Menikah dengan Iedil Putra, pemain theater dari Malaysia, membuat Prisia Nasution membandingkan perkembangan seni theater Indonesia dengan Malaysia.

(Menjadi Istri dari Lelaki Malaysia, Begini Harga Koleksi Tas Mewah Laudya Cynthia Bella)

Perbedaan tersebut membuat Prisia iri. Ya, seni theater di Malaysia lebih maju dibanding di Jakarta.

"Jakarta ini ruang yang luas juga, kalau mau liat kaya Malaysia saya sih iri ya bisa nonton mau kapanpun, di mana pun. Bikinnya juga pada niat-niat untuk nonton jumlahnya lebih banyak dari kita," ujar Prisia Nasution, saat dijumpai di Kinosaurus, Kemang Raya, Jakarta Selatan, Kamis (16/11).

"Di Singapura. Theater selalu penuh, padahal penduduknya enggak ada seberapanya dari Jakarta. Kalau kita mau jual tiket aja setengah mati," timpalnya lagi.

Prisia pun menjelaskan, jika masyarakat Indonesia sering salah kaprah mengartikan theater.

Padahal genre dan aliran seni theater yang beragam. Tidak semua theater memiliki alur dan cerita yang berat.

"Kita juga harus tahu kalau theater enggak semuanya abstrak, mau ngenalin pop-nya juga supaya semua terbuka lah matanya," katanya.

Sepakat dengan sang istri, Iedil pun mengiyakan kalau theater adalah media yang bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.

"Sebenarnya theater bukan media yang berat bisa diakses oleh semua orang," timpal Iedil. 

Meski selera masyarakat Indonesia cukup rendah dengan seni therater, tidak membuat Prisia dan Iedil patah arang mengenalkan seni dari platform lain ini.

"Tapi kalau selalu takut kapan industri theater maju," tutup Prisia. (*)