Find Us On Social Media :

Kerap Dianggap Sepele, Ternyata Keputihan Dapat Memicu Kanker Serviks, Yuk Kenali Tanda-tandanya!

By Tata Lugas Nastiti, Jumat, 22 Februari 2019 | 20:08 WIB

Kerap Dianggap Sepele, Ternyata Keputihan Dapat Memicu Kanker Serviks, Yuk Kenali Tanda-tandanya!

Grid.ID - Kerap disepelekan, rupanya keputihan dapat memicu kanker serviks pada wanita.

Keputihan dapat memicu kanker serviks pada organ kewanitaan dalam kondisi dan keadaan tertentu.

Dalam frekuensi yang tidak normal dan parah, keputihan dapat memicu kanker serviks dan Penyakit Menular Seksual (PMS) lainnya.

Baca Juga : Malas Sarapan, Sediakan 5 Jenis Buah Kaya Gizi Sebagai Alternatif Penambah Energi di Pagi Hari

Sebagaimana kita ketahui, keputihan adalah cairan atau sel mati yang keluar dari bagian kewanitaan.

Keputihan adalah hal yang normal terjadi pada setiap wanita.

Keputihan adalah reaksi alami tubuh untuk membersihkan bagian kewanitaan dan menjaga kadar pH dalam tubuh.

Baca Juga : Manfaat Tersembunyi Rutin Mengonsumsi 6 Siung Bawang Putih, Bagus untuk Kesehatan!

Selain cara alami membersihkan tubuh, keputihan juga berfungsi sebagai pelumas alami untuk melindungi bagian kewanitaan dari infeksi dan iritasi.

Melansir Boldsky, keputihan biasanya terjadi karena pengaruh siklus menstruasi wanita, sehingga keputihan bukanlah yang seharusnya ditakutkan.

Namun, dalam kondisi dan keadaan tertentu, keputihan bisa membahayakan dan memicu beberapa penyakit fatal seperti kanker serviks, infeksi jamur hingga PMS seperti klamidia dan trikomoniasis.

Baca Juga : Tak Perlu ke Dokter, Begini 7 Cara Ampuh Pulihkan Potensi Gigi Berlubang yang Praktis dan Alami

Lalu bagaimana cara mengenali keputihan yang membahayakan kesehatan tubuh?

Dilansir Grid.ID  dari Boldsky dan MSD Manual, berikut tanda-tanda yang harus kamu kenali soal keputihan.

Keputihan dalam dunia medis terbagi menjadi dua, yakni yang normal dan tidak normal.

Baca Juga : Buku Biografi Letkol. Dr. Soebandi Diluncurkan dalam Peringatan 70 Tahun Pelagan Karang Kedawung

Keputihan yang normal biasanya terjadi saat masa ovulasi, menyusui, terangsang secara seksual, penggunaan pil KB atau saat sedang stress.

Pada umumnya keputihan normal berwarna jernih transparan, tidak mengeluarkan bau dan memiliki tekstur kental seperti jeli.

Normal tidaknya keputihan itu sendiri dapat dilihat secara kasat mata dengan mengamati perbedaannya pada warna, volume, bau dan konsistensi cairan yang keluar.

Baca Juga : Terlalu Sering Minum Obat Maag Bisa Berisiko Penyakit Ginjal

Tanda keputihan tidak normal:1. Berbau menyengat, seperti bau amis atau bau busuk.

2. Memiliki tekstur lebih ketal atau menggumpal.

3. Cairan berwarna kehijauan, keabu-abuan atau kekuningan.

Baca Juga : 4 Cara Bersihkan Miss V dengan Benar, Jangan Sampai Salah, Keputihan dan Jamur Bisa Jadi Ancaman

4. Terkadang cairan yang keluar disertai dengan darah.

5. Volume cairan yang keluar sangat banyak

6. Bagian kewanitaan terasa gatal, panas atau bahkan perih saat buang air kecil atau berhubungan intim.

Baca Juga : Terungkap! Alasan Ulang Tahun Identik dengan Tiup Lilin, Mending Jangan Dilakukan deh, Bahaya! Kenapa ya?

Keputihan tidak normal dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah infeksi bakteri, jamuratau parasit dan lingkungan yang tidak higienis.

Keputihan yang tidak normal ini dapat menyebakan beberapa penyakit menular seksual seperti trikomoniasis, gonorea dan indeksi klamidia.

Lebih lanjut lagi, beberapa kasus keputihan yag tidak normal dapat menimbulkan penyakit radang panggul atau PID.

Baca Juga : Tersenyum Bisa Membuat Bahagia? Peneliti Malah Sebut Selalu Tersenyum Merupakan Tanda Depresi Akut!

Penyakit radang panggul ini dapat memicu penyakit fatal lainnya seperti infeksi bakteri yang menyerang rahim, serviks, atau tuba falopi hingga menyebabkan kanker.

Lalu bagaimana cara mengatasi keputihan?

Melansir laman MSD Manual, terdapat 7 cara mudah mengatasi keputihan.

1. Ganti celana dalam sesering mungkin dan hindari menggunakan celana dalam yang ketat.

Baca Juga : Suka Bikin Minder, Tangan Berkeringat Tak Selalu Jadi Tanda Lemah Jantung, yuk Kenali Alasan di Baliknya!

2. Hindari pemakaian sabun wangi, gel antiseptik pada bagian kewanitaan yang dapat mempengaruhi keseimbagan pH dan bakteri.

3. Cuci area kewanitaan dengan cara yang benar, yakni dari arah depan ke belakang.

4. Setelah buang air kecil, pastikan area kewanitaan selalu kering untuk menghindari jamur yang disebabkan lembab.

5. Konsultasikan ke dokter.

6. Selalu gunakan obat yang telah diresepkan oleh dokter, jangan asal sembarang pakai.

7. Gunakan kondom jika berhubungan seksual selama masa pengobatan (*)