Find Us On Social Media :

Project Runway Untuk 140 Guru SMK Tata Busana Se-Indonesia Bersama Bakti Pendidikan Djarum Foundation dan Indonesian Fashion Chamber Kembali Digelar di Kudus

By Ridho Nugroho , Rabu, 22 November 2017 | 01:44 WIB

Peserta workshop yang berjumlah 140 Guru SMK Tata Busana se-Indonesia berfoto bersama di ballroom hotel Griptha, Kudus, Jawa Tengah, 13 November 2017.

Hal senada diutarakan oleh Dina Midiani selaku Ketua Program Edukasi Kegiatan Workshop, ia menuturkan bahwa selama ini materi pembelajaran di SMK Tata Busana tidak mengenalkan seluruh proses dalam ekosistem industri mode.

(Terkenal dengan Rancangan Busana Batik yang Nyentrik, Ini Visi Desainer Lenny Agustin)

Yang umumnya hanya menekankan pada hal teknik seperti pembuatan pola dan penjahitan serta desain yang diperkenalkan berupa busana malam bergaya karnaval atau ekstravaganza. Sehingga, mayoritas lulusan SMK terbatas menjadi penjahit atau menerima pesanan jahitan saja.

Sedangkan, industri fashion yang sebenarnya memproduksi busana siap pakai yang mengikuti tren serta punya daya pakai dan jual yang tinggi.

“Untuk itulah, program workshop ini diarahkan pada pengayaan materi dan praktik untuk menghasilkan produk fashion secara industri, yaitu ready to wear. Dengan begitu dapat memberikan wawasan dan ketrampilan baru kepada para pengajar SMK Tata Busana untuk ditransfer kepada siswa ajarnya agar siap terjun dalam industri fashion,” harap Dina saat berbincang bersama media di ruangan workshop.

Acara yang melibatkan begitu banyak pihak dan guru SMK yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia ini diselenggarakan selama 5 hari sejak tanggal 13 November hingga 17 November 2017.

Harapan dari ujung Indonesia Nada bangga, bahagia, haru yang diringi harapan kuat juga disampaikan oleh Josephina, Guruk SMK Negeri 5 Jayapura yang mewakili daerahnya.

Pada Grid.ID, Ibu Josephina yang datang jauh-jauh hingga terbang selama lebih dari 5 jam untuk transit di Jakarta kemudian lanjut ke Semarang menuturkan pendapatnya.

(Lebih Dekat dengan Sosok Desainer Indonesia Hannie Hananto, Wanita di Balik Koleksi Busana Simpel Minimalis Bernuansa Monokrom )

“Saya sangat merasa terbantu sekali dengan edukasi yang diberikan. Apalagi dibekali praktek langsung walau saya masih harus banyak belajar agar bisa meneruskan ilmu ini ke anak didik dan guru-guru di Jayapura,” kata Josephina pada Grid.ID

Program ini juga merupakan tindak lanjut dari workshop yang telah digelar sebelumnya pada tanggal 16-18 November 2016 yang diikuti oleh 100 pengajar SMK Tata Busana di Indonesia.

Melanjuti workshop sebelumnya yang menekankan pada materi pengembangan kreativitas atau desain, materi kali ini meliputi seluruh sektor dalam ekosistem industri fashion, mulai dari desain, produksi, hingga pemasaran.