Find Us On Social Media :

Pantas Saja Orang Jepang Sangat Disiplin, Begini Cara Orangtua di Jepang Mendidik Anak-Anaknya

By None, Minggu, 3 Maret 2019 | 14:13 WIB

Pantas Saja Orang Jepang Sangat Disiplin, Begini Cara Orangtua di Jepang Mendidik Anak-Anaknya

Grid.IDJepang selain dikenal dengan kindahan bunga sakuranya, budaya Jepang yang amat disiplin juga menjadi salah satu kelebihan negara ini di mata dunia.

Belajar dari orang Jepang, mereka dididik sangat keras sejak kecil.

Jadi liburan ke Jepang, bukan cuma soal destinasi bagus tapi juga budaya. Salah satunya yang paling mencolok adalah budaya disiplin.

Baca Juga : Dikira Tuli, Dokter Temukan Hal ini Dalam Telinga Seorang Balita

Menurut orang Jepang, orangtua adalah cermin bagi anak. Jika orangtuanya disiplin, maka anak akan disiplin.

Itulah mengapa, budaya disiplin bisa sangat menonjol di Jepang.

Tak heran jika anak Jepang diajarkan disiplin sejak kecil.

Caranya dengan meniru orangtuanya saat menjalankan hal-hal yang butuh kedisiplinan.

Contoh kecilnya dari antre saat naik transportasi umum. Bagi wisatawan yang pernah melancong ke Jepang, lihatlah bagaimana teratur dan tertibnya orang jepang saat naik kereta.

Hal seperti itu, sudah diajarkan sejak kecil.

Pun terhadap peraturan-peraturan. Ada tanda larangan merokok, maka dilarang merokok di situ. Bagi orang Jepang, melanggar aturan adalah suatu rasa malu.

Baca Juga : Masih Muda Sudah Beruban, Jangan Asal Dicabut Justru Bisa Timbulkan Hal Buruk ini

Apakah semua itu terjadi secara tiba tiba? Tentu tidak. Ada poses pendidikan panjang yang dilalui orang Jepang sehingga memiliki kedisiplinan dan daya juang yang tinggi.

Semua berawal sejak mereka kecil. Orangtua, sekolah, lingkungan dan pemerintah memiliki peran yang besar menjadikan kedisiplinan menjadi karakter yang mendarah daging pada orang Jepang.

Berikut beberapa hal yang membuat orang Jepang sangat disiplin sejak kecil, seperti dikutip dari orang Yessiel Sandra, orang Indonesia yang pernah tinggal di Jepang (www.yesielsandra.com).

Baca Juga : William Chandler, Pilot Gadungan yang Baru Tertangkap Setelah 20 Tahun Terbangkan Pesawat

1. Anak anak Jepang dibiasakan makan sendiri setelah berumur 1 tahun. Orangtua melatihnya dengan memberikan makanan dalam porsi yang kecil.

Nasi dan lauk pauk dibuat bola bola kecil yang bisa digenggam oleh tangan bayi.

Sengaja disediakan peralatan makan yang lucu untuk mengunggah kesadaran belajar makan sendiri.

Pastinya kegiatan melatih kemandirian makan ini didampingi orangtua.

2. Ketika sedang mendampingi anak dalam suatu kegiatan jarang sekali mereka memegang dan bermain telepon genggam.

Mereka fokus pada anaknya, jika ada sesuatu yang dibutuhkan anak, orangtua segera respons.

Pantas di bus umum atau di tempat keramaian jarang sekali anak anak Jepang berteriak teriak. Mereka duduk rapi di bus umum dan berbicara seperlunya dengan orangtuanya.

Baca Juga : Sederet Artis dan Sosok Penting ini Diketahui Sudah Bertolak ke Jepang, Siap jadi Saksi Nikah Syahrini-Reino Barack?

3. Biasanya setelah melahirkan ibu akan cuti dari pekerjaannya sampai 6 bulan. Jika ibu kembali bekerja anak anak dititipkan di Houkuen atau Daycare.

Di sini pola asuh anak hampir sama dengan pola asuh orangtua di rumah. Pengasuh hanya memegang 6 anak, sehingga pengasuh masih dapat mengontrol perkebangan anak anak.

4. Memasuki usia 3 tahun anak anak Jepang bisa memilih tetap di Houkuen atau masuk Youchien atau TK.

Di Houkuen atau Youchien anak anak tetap dibiasakan makan sendiri, buang air kecil dan besar sendiri ke toilet.

Merapikan kasur bekas tidur siang, merapikan dan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, seperti sepatu, tas dan peralatan lainya.

Baca Juga : Bayi Terkecil Lahir di Jepang, Ukurannya Hanya Sebesar Telapak Tangan Orang Dewasa

5. Wajib belajar di Jepang dimulai dari usia 6 tahun. Menariknya seluruh informasi kependudukan sudah terintergrasi.

Sehingga jika anak kita sudah berusia 6 tahun pada tahun ajarannya, anak kita otomatis akan dikirimi surat dari Cityhall.

Surat itu ditujukan langsung atas nama anak kita. Begitu tingginya penghargaan pemerintah pada anak anak.

Sekolah anak anak juga sudah ditentukan yang dekat dengan rumahnya.

6. Orangtua tidak bisa memilih sekolah yang diinginkanya. Karena sudah ditentukan pemerintah yang dekat rumah.

Sehingga berangkat sekolah anak anak selalu berjalan kaki, tidak boleh diantar pakai kendaraan. Ini merupakan salah satu pendidikan disiplin yang terintegrasi.

Anak menjadi tidak tergantung pada orang tuanya.

Baca Juga : Kisah Miliarder Jepang yang Pekerjakan Banyak Wanita Thailand Untuk Dijadikan 'Pabrik Bayi', Demi Bisa Warisi Kekayaannya

7. Di sekolah disediakan rak untuk sepatu, payung serta gantungan jaket. Anak anak akan meletakkan sepatu, payung dan jaketnya di rak yang telah disediakan.

Masih banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan kedisiplinan di Jepang.

Namun intinya, anak-anak diajarkan mengenal disiplin sejak kecil lewat berbagai aktivitas, dengan dicontohkan orangtua langsung. (*)

Artikel ini telah tayang di Grid Health dengan judul, “Terkenal Sangat Disipilin, Ternyata Seperti Inilah Cara Orang Jepang Mendidik Anaknya”