Find Us On Social Media :

Kisah Swati Lakukan Operasi Keperawanan, Setelah Menikah Justru Menyesal Saat Tahu Siapa Sebenarnya Sang Suami

By None, Minggu, 3 Maret 2019 | 20:47 WIB

Kisah Swati Lakukan Operasi Keperawanan, Setelah Menikah Justru Menyesal Saat Tahu Siapa Sebenarnya Sang Suami

Si wanita akan dikucilkan dan menanggung malu selamanya. Sampai akhirnya ada lelaki yang bersedia mengawininya, tapi ia harus dibawa pergi dari komunitas itu.

Ternyata, pemuliaan keperawanan masih dianut sebagian lelaki hingga masa kini. Bahkan mungkin sebagian besar lelaki.

Dra. Ieda Purnomo Sigit Sidi, psikolog, memahami bahwa kepercayaan orang yang menjumpai istrinya tidak perawan akan terlukai.

Tapi ia mengingatkan, robeknya selaput dara bukan hanya akibat hubungan seksual. Bisa jadi karena selaputnya terlalu kenyal, lubangnya terlalu besar, atau bahkan jatuh dari sepeda sewaktu kecil.

Baca Juga : Kisah Fela, Gadis Asal Indonesia yang Lelang Keperawanan dan Terjual Rp 19 Miliar

Justru kepada lelaki seperti itu Ida bertanya, sudahkah ia memberi hak pada istrinya untuk menuntut keperjakaan dirinya? Dikatakan, setiap orang memiliki masa lalu, sementara kehidupan adalah tiga serangkai: kemarin, kini, dan esok.

Bukankah masih ada hari ini ke depan untuk membangun komitmen baru, rasa kepercayaan baru, ketimbang mengubek masa lalu yang membuat perkawinan itu jadi neraka?

Itulah akibat dunia ini didominasi laki-laki. "Mereka yang membuat peraturan, pastilah dicari yang tidak menyusahkan mereka. Jadi, tuntutan lebih banyak ditujukan pada perempuan." (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “'Saya Operasi Keperawanan untuk Menikah, Namun Justru Menyesal Setelah Tahu Siapa Suami Saya'”