Find Us On Social Media :

Belajar dari Kasusnya, Shandy Aulia Ingin Netizen dan Artis Bijak Menggunakan Media Sosial

By Lalu Hendri Bagus Setiawan, Selasa, 12 Maret 2019 | 15:48 WIB

Shandy Aulia saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (12/3/2019).

Laporan Wartawan Grid.ID, Lalu Hendri Bagus

Grid.ID - Aktris Shandy Aulia belajar banyak dari kasus penghinaan oleh netizen yang ditujukan kepadanya melalui media sosial.

Shandy Aulia memilih tak jadi melaporkan kasus penghinaan tersebut kepada kepolisian.

Ia memilih berdamai dengan netizen tersebut agar menjadi pembelajaran bagi banyak orang.

Baca Juga : Pilih Berdamai, Shandy Aulia Tak Jadi Laporkan Netizen yang Berkomentar Kasar Padanya

"Saya sebagai public figure dan saya mau temen-teman artis yang lain, kita sama-sama mengajak orang lain untuk bisa sama-sama memakai media sosial itu dengan cara yg benar dan baik," ujar Shandy Aulia saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (12/3/2019).

Pemain film Eifel Im In Love tersebut mengatakan selain punya pengaruh negatif, media sosial juga membawa dampak negatif jika tak digunakan secara bijak.

"Karena media sosial bisa digunakan untuk kebaikan, membangun satu sama lain tetapi juga bisa menyakiti orang lain," lanjutnya.

Baca Juga : Shandy Aulia Siapkan 6 Pertanyaan Untuk Netizen yang Menghinanya, Jika Salah Jawab Maka Berujung Penjara!

Ia mencontohkan banyaknya hal-hal buruk di media sosial seperti penipuan, hoaks, hingga pornografi.

"Seperti banyak juga penipuan di media sosial terus menyebarkan fitnah di media sosial. Hal-hal seperti itu terlalu menghina, mencaci maki, lalu juga ada pornografi juga," tuturnya.

Ia kemudian mengajak netizen dan para artis menggunakan media sosial dengan baik, untuk melakukan hal-hal positif seperti untuk menjalin silaturahmi, berbisinis dan sebagainya.

Baca Juga : Netizen yang Hina Shandy Aulia Akhirnya Minta Maaf dan Ngaku Hanya Iseng

"Kita sama-sama memakai medsos dengan cara yang benar, bahwa medsos bisa digunakan untuk bisnis, pengusaha, untuk bertemu dengan kerabat, orang lama. Jadi ya kita bisa memilih kok, edukasi yang tinggi untuk bisa tahu mana yang baik, mana yang salah," pungkasnya.

(*)