Find Us On Social Media :

2700 Tahun Berlalu, Badai Matahari Kembali Terjang Bumi Hari Ini, Apa Saja Dampak Buruknya Bagi Manusia?

By Novita Desy Prasetyowati, Jumat, 15 Maret 2019 | 08:49 WIB

Ilustrasi badai matahari. 2700 Tahun Berlalu, Badai Matahari Kembali Terjang Bumi Hari Ini, Apa Saja Dampak Buruknya Bagi Manusia?

Grid.ID - Hari ini, badai matahari diprediksi akan kembali menerjang bumi dan memberi efek bagi kehidupan manusia.

Para peneliti memprediksi badai matahari akan kembali terjadi pada hari ini, Jumat (15/3/2019) setelah pernah terjadi pada 2700 tahun lalu.

Kabar terkait badai matahari yang diprediksi akan terjadi hari ini pertama kali disampaikan oleh lembaga layanan cuaca dari Inggris Met Office seperti dalam laman express, Rabu (13 Maret 2019).

Baca Juga : Ikutan Badai Hadiah Indodax, Bisa Bawa Pulang Honda Brio

Badai matahari merupakan fenomena alam yang menjadi siklus rutin pusat tata surya, Galaksi Bimasakti.

Fenomena alam badai matahari ini disebabkan oleh adanya lubang berbentuk ngarai di atmosfer atas matahari.

Melalui laman space weather, lubang berbentuk ngarai ini tepat menghadap bumi dan akan memuntahkan aliran angin matahari.

Baca Juga : Hore! Sammy Simorangkir dan Badai Bakal Reuni dan Ngejam Bareng Kerispatih!

Aliran angin matahari akan langsung menuju ke arah bumi ini juga disebut dengan badai geomagnetik minor G1 dan tidak berbahaya.

Hal ini lantaran adanya medan magnet yang melindungi bumi dari serangan angin matahari sehingga melindungi makhluk yang ada di dalamnya.

Meski begitu, ada beberapa dampak dari peristiwa badai matahari yang berpengaruh bagi kehidupan manusia.

Baca Juga : Jawa Barat Dilanda Angin Puting Beliung, Ternyata Ada Hubungannya dengan Badai di Thailand

Peristiwa badai matahari ini dapat meningkatkan radiasi sehingga membuat orang lebih rentan terhadap penyakit kanker.

Tak hanya itu, dampak dari peristiwa badai matahari yang akan terjadi hari ini jugua mampu mempengaruhi teknologi berbasis satelit.

Satelit yang berada di orbit akan terpengaruh dengan adanya peristiwa badai matahari.

Baca Juga : Sempat Dijadikan Tempat Pengungsian saat Badai Besar, Ini Rahasia Rumah Batu yang Mirip dengan Rumah Patrick 'Spongebob' di Wonogiri

Masih dari laman express.co.uk, badai matahari akan melumpuhkan sinyal yang berpengaruh pada GPS, TV digital, dan jaringan komunikasi.

"The storm, which could knock out GPS, mobile phone signal, and digital television," tulis laman express.co.uk.

Badai matahari yang pernah terjadi ribuan tahun lalu, yaitu sekitar tahun 774-775 Masehi dan 993-994 Masehi tersebut bakal berdampak lebih dahsyat jika terjadi di era modern.

Baca Juga : Edward Akbar Gantikan Miller Khan dalam Drama Musikal Badai dan Kasih

Dampak lainnya adalah adanya ledakan plasma dan radiasi elektromagnetik yang berpotensi dampak jauh lebih serius bagi kehidupan bumi.

Selain sinyal dan jaringan komunikasi yang terganggu, jaringan listrik bisa menjadi tak aktif.

Bahkan sistem modern bakal rusak mulai di berbagai sistem, seperti perbankan hingga transportasi.

Baca Juga : Tes Kepribadian : Gambar Matahari yang Dipilih Akan Ungkap Karakter Pribadimu!

Baca Juga : Terkuak Harga Mahkota Akad Nikah Syahrini yang Terbuat dari 3 Batu Mulia, Jauh dari Kesan Sederhana!

Dilansir Grid.ID dari laman space.com, fenomena badai matahari ini akan memperkuat aurora sehingga dapat dilihat di bagian paling utara AS, seperti Michigan dan Maine.

Meskipun memberi dampak negatif bagi kehidupan manusia, tetapi Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) menyatakan sebaliknya.

"Tenang, semua aman berdasar asesmen dari Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, belum ada dampak signifikan," tulis akun @lapan-ri.

Baca Juga : Daftar Promo OVO di Matahari Department Store, dari Buy 1 Get 1 Sampai Cashback 10%!

Baca Juga : Menang Ajang Penghargaan Internasional, Penampilan Agnez Mo Curi Perhatian

Keterangan tersebut terlihat pada unggahan gambar lubang korona matahari yang terpantau pada 13 Maret 2019 lalu.

"Dan ini adalah gambar lubang korona 13 Maret kemarin.

Posisi lubang korona di sekitar ekuator matahari memang bisa melepaskan angin matahari cepat yang diperkirakan mencapai bumi dalam 2 hari.

Baca Juga : Tengah Jalani Ibadah Haji, Asri Welas Abadikan Suasana Panik Saat Badai Pasir Menerjang Mekah

Tetapi efeknya tidak seperti yang diberitakan.

Info rinci cuaca antariksa bisa dilihat juga di situs LAPAN. http://swifts.sains.lapan.go.id/," pungkasnya.

Baca Juga : Pesona Cantik Sarah, Sepupu Zaskia dan Shireen Sungkar yang Cantiknya Mirip Boneka Barbie

(*)