Find Us On Social Media :

Unboxing Caleg! Daniel Tumiwa, Jangan Sampai Kita yang Rugi

By None, Sabtu, 16 Maret 2019 | 09:00 WIB

Daniel Tumiwa, dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dapil Jawa Barat III (Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor).

Grid.ID - Generasi milenial konon banyak yang malas pergi nyoblos di Pemilihan Umum 2019.

Ada yang karena muak dengan politik, ada yang gak peduli, dan banyak lainnya yang gak tahu harus milih siapa.

Nah, untuk anak milenial yang berdomisili di Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor, Jawa Barat, seharusnya kalian gak se-desperate itu.

Ada kok caleg bagus yang pantas kamu pertimbangkan di dapil kalian.

Seperti caleg yang akan kita Unboxing kali ini.

Nama caleg satu ini Daniel Simeon Tumiwa, S.S, dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dapil Jawa Barat III (Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor).

What’s in The Box

Daniel lahir di Jakarta, 48 tahun tahun lalu.

Masih tergolong muda untuk ukuran calon pejabat legislatif.

Pendidikan terakhirnya, S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat.

Tanpa cerita lebih lanjut, sebenarnya kalau kamu dekat dengan dunia broadcasting dan start-up, harusnya nama Daniel Tumiwa gak asing di telinga kamu.

Baru saja lulus kuliah, Daniel langsung diminta jadi Director Marketing MTV Asia.

Saat itu, MTV adalah salah satu (kalau bukan satu-satunya) channel paling keren tempat anak muda nongkrong depan TV.

Kenapa baru lulus langsung ditawari jabatan direktur?

Di perusahaan kelas dunia pula.

Padahal kebanyakan yang lain, langsung diterima kerja aja sudah keren.

Itu karena keluwesan, keaktifan, dan keuletan Daniel yang sudah dirintis sejak masih berstatus pelajar.

Waktu kuliah, Daniel sudah diterima jadi penyiar salah satu radio favorit anak muda di Bandung, Radio Oz.

Waktu itu, Daniel gemes banget untuk jadi penyiar radio.

Soalnya ia sebel dengan penyiar yang suka salah spelling judul lagu asing.

Yah, padahal maklumin aja ya. Namanya juga fenyiar berlidah Sunda. Yekan?

Soal bahasa kayaknya memang jadi salah satu perhatian Daniel.

Selain bahasa Inggris, Daniel setidaknya jago bahasa Jepang dan Cina.

Maklum, Daniel menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di luar negeri.

Hingga berumur 12 tahun, Daniel tinggal di Laos mengikuti penempatan kerja sang ayah.

Daniel juga sempat tinggal di Thailand, Hongkong, dan Singapura.

Wawasan, latar belakang yang berwarna, dan keluwesan itulah yang membuat MTV regional Asia tak ragu mempercayakan jabatan Marketing Directornya pada Daniel.

Selain MTV, Daniel juga pernah bekerja di Universal Music, CNBC, PT Djarum, Air Asia, dan Garuda Indonesia.

Daniel juga bisa dibilang salah satu pelopor start-up di Indonesia.

Atau bahkan mungkin di Asia Tenggara.

Pada 2000, saat banyak orang masih mengakrabkan telinga mereka dengan istilah start-up, Daniel sudah mendirikan start-up bernama, contestonly.com.

Situs perusahaan rintisan yang beroperasi di lima negara Asia Tenggara ini berisikan kuis yang terkait dengan sponsor.

Berikutnya, nama Daniel semakin identik dengan perusahaan-perusahaan berbasis internet.

Ayah tiga anak ini pernah menangani Multiply.com, Yahoo.com, dan yang paling terkenal adalah ikut membangun OLX.co.id menjadi salah satu marketplace terbesar di Indonesia.

Rekam jejak yang teramat kuat itu juga yang membuat Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta Daniel mendampinginya untuk pertemuan G20 Digital Ministers Meetings di Dusseldorf, Jerman, 2017.

Dalam kesempatan itu, Daniel merancang usulan pemerintah RI mengajak negara-negara lain untuk mengadaptasi dan memanfaatkan teknologi digital yang berfokus untuk mendorong pemerataan ekonomi di dunia.

ProsDengan pengalaman sepanjang dan selebar itu, Daniel cocok ikut mempersiapkan Indonesia menghadapi revolusi industri gelombang keempat (Revolusi Industri 4.0).

Pun visi Daniel yang yakin Indonesia punya potensi jadi salah satu kekuatan terbesar ekonomi digital di Asia Tenggara.

Visi itu hanya bisa terwujud bila pemerintah mengelola segala potensi bangsa dengan tepat. Termasuk di antaranya dengan mendorong kreasi dan inovasi generasi muda dalam berekonomi.

Menciptakan kepastian dan kemudahan dalam kegiatan ekonomi juga masih menjadi PR pengelola negara selama ini.

Orang dengan kapasitas Daniel inilah yang kita butuhkan di Gedung DPR untuk mengawal jalannya pemerintahan yang akan membawa Indonesia masuk pada pertempuran ekonomi digital.

Program-program kerja pemerintah yang berusaha mewujudkan hal itu harus diimbangi dengan aturan main yang tepat.

Jangan sampai pemerintah bersama DPR selalu 10 langkah di belakang inovasi.

Ingat bagaimana pemerintah tergagap-gagap meregulasi inovasi transportasi online beberapa tahun lalu? Dengan orang-orang seperti Daniel di DPR, seharusnya kejadian itu tak berulang.

ConsMungkin karena usianya yang sudah mendekati ujung masa muda, Daniel kurang cair di medsos.

Komunikasi via medsos menjadi penting buat kita, karena di kanal itulah anak muda bertutur sapa dengan sesama.

Padahal kalau kamu berkesempatan ngobrol langsung dengan Daniel, dijamin gak bakal bosen.

Keluwesan Daniel bercengkrama di dunia nyata tak berasa di jagat maya.

Conclusion

Lihat proporsi review pros dan cons di atas. Cons-nya dikit banget tapi Pros-nya puanjang banget.

Itu tandanya, kitalah yang sebenarnya lebih banyak rugi kalau orang berkualifikasi seperti Daniel gagal masuk Senayan. Serius.

Warga Kota Bogor dan Cianjur, pilih orang ini. Kita yang di luar Dapil Jabar III, mengandalkan kalian untuk pilih bapak satu ini.

Kita butuh anggota legislatif yang minimal paham apa itu unicorn.

Skor 90 dari 100

Kamu punya pengalaman langsung dengan Daniel Tumiwa? Punya opini yang berbeda? Silakan tulis di kolom komentar. Bantu kita semua pilih orang tepat versi kita. Bukan versi partai.

Penilaian dalam unboxing ini berdasarkan hasil penelusuran Tim temanrakyat.id dari berbagai sumber.

Kalau kamu punya informasi lebih yang belum kami sebutkan, tulis di kolom komentar sebelah kanan.

Nanti tulisan akan kami update. Sebagai penghormatan, tentu saja nama kamu akan kami tulis sebagai narasumber.

Setelah itu kamu boleh loh banggain kontribusimu dengan share tulisan ini di sosmed kamu. Biar teman kamu juga gak bingung lagi apa yang harus mereka pilih.

Yuk saling bantu jadi pemilih cerdas!