Find Us On Social Media :

Menguak Situs 8Chan, Forum Diskusi Anonim yang Diduga Menginspirasi Aksi Brenton Tarrant, Pelaku Penembakan di Christchurch

By Angriawan Cahyo Pawenang, Minggu, 17 Maret 2019 | 08:00 WIB

Situs forum diskusi anonim 8chan diduga jadi salah satu insprirator Brenton Tarrant dalam melakukan aksi penembakan di Christchurch.

Baca Juga : Menikah di Selandia Baru, Begini Kondisi Femmy Permatasari Usai Insiden Penembakan

"Orang-orang yang percaya akan supremasi kulit putih dan ketidak berdayaan para wanita," tambah Ethan.

8chan bahkan pernah dihapus dari daftar pencarian Google karena diduga mendukung pornografi terhadap anak-anak.

Brenton juga diketahui menyebarkan manifesto miliknya di Facebook yang kemudian disebarkan kembali oleh user tak dikenal di 8chan.

Baca Juga : Terjadi Insiden Penembakan, Femmy Permatasari Batal Bulan Madu Mengelilingi Selandia Baru

Manifesto tersebut berisi 74 halaman dan terinspirasi dari 'genosida putih', kata yang digunakan para pendukung supremasi kulit putih untuk menerangkan imigrasi dan pertumbuhan populasi para minoritas.

Direktur Technology and Social Change Research Project di Harvard Kennedy’s Shorenstein Center, Joan Donovan melarang para jurnalis untuk membahas isi manifesto tersebut.

"Kekerasan digunakan untuk mengungkap ide (manifesto) ini, jangan bagikan atau telaah manifesto tersebut," tulis Joan di Twitter.

Baca Juga : Wanita Ini Tewas Usai Selamatkan Nyawa Suaminya Saat Penembakan Brutal di Selandia Baru

Dikutip dari ABC News, bahkan setelah kejadian penembakan tersebut, aksi Brenton menjadi yang paling banyak diperbincangkan di situs 8chan.

Salah seorang user anonim bahkan menuliskan "Akhirnya, salah satu dari mereka telah melakukan sesuatu."

"Tembakan yang bagus Tex," tulis user yang lain.

Baca Juga : Dirawat di Rumah Sakit yang Sama dengan Sang Ayah, Begini Kondisi Putra Zulfirman Syah yang Masih Berusia 2 Tahun Usai Penembakan Masjid Christchurch

Pengguna 8chan kini menanggapi aksi teror di Christchurch hanya sebagai lelucon belaka.

(*)