Find Us On Social Media :

Hanya Digaji Rp 85 Ribu Per Bulan, Guru Honorer di Pedalaman Flores NTT: Bagi Kami, Masa Depan Anak-anak Jadi Hal Utama!

By Maria Andriana Oky, Rabu, 3 April 2019 | 18:41 WIB

Hanya Digaji Rp 85 Ribu Per Bulan, Guru Honorer di Pedalaman Flores NTT: Bagi Kami, Masa Depan Anak-anak Jadi Hal Utama!

Grid.ID - Ungkapan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa menjadi salah satu ungkapan yang familiar.

Namun, kesejahteraan guru di Indonesia, khususnya guru honorer kerap dipandang sebelah mata.

Hal inilah yang dialami oleh beberapa orang guru honorer di pedalaman Kabupaten Sikka, Flores NTT.

Baca Juga : Kisah Guru Honorer yang Dibayar Rp450 Ribu, Dianiaya dan Dilecehkan Muridnya

Kesejahteraan para guru honorer di pedalaman Kabupaten Sikka, Flores, NTT sangat jauh dari kata layak.

Melansir dari Kompas.com diceritakan bahwa ada 9 guru honorer yang mengabdi di SMPN 3 Waigate, Kecamatan Waigate, Kabupaten Sikka, Flores, hanya digaji Rp 85 ribu per bulan.

Miris memang, bayangkan bagaimana cara mengatasi kebutuhan dengan gaji sebesar Rp 85 ribu.

Meski digaji dengan nilai seperti itu, para guru honorer di sana tak mengeluh sedikit pun.

Baca Juga : Tak Hanya Dapat Baju dari Hotman Paris, Guru Honorer Nur Khalim Juga Ditawari Tampil di TV Hingga Umrah!

Maria Yuliawati, salah seorang guru honorer di sana mengakui, sudah 2 tahun ia bekerja di sana dengan gaji seperti itu.

Kondisi ini lantas tidak membuatnya kecewa.

Baginya, masa depan anak-anak didiknya menjadi hal yang utama.

"Kalau dilihat dari jumlah uang memang sangatlah kecil. Tetapi, kami tidak kecil hati dan kecewa. Bagi kami, masa depan anak-anak jadi hal utama. Itulah semangat kami," ujar Maria.

Baca Juga : Hanya Pasrah Saat Ditantang Siswa yang Nekat Merokok di Kelas, Guru Honorer, Nur Khalim Beberkan Sifat Asli Muridnya

Di matanya, upah yang kecil menjadi motivasi baginya untuk terus memberikan yang terbaik bagi anak didiknya.

Tak hanya Maria, seorang guru honore lain bersama Fransiskus Serang juga memiliki pandangan yang sama.

Di matanya pendidikan lebih penting dibandingkan nilai sebuah upah yang dirupiahkan.

"Kalau berpikir soal upah, yah pasti sudah mundur dari guru. Kami mau makan apa dari upah Rp 85.000 per bulan."

Baca Juga : Diam Saat Diajak Duel Siswanya, Nur Khalim Ternyata Cuma Digaji Rp 450 Ribu per Bulan, Sang Guru Honorer: Disyukuri dan Dijalani Saja

"Tapi kami mencintai pendidikan. Kami mencintai profesi guru. Kami sayang anak-anak," ujar Frans seperti yang dikutip dari Kompas.com

Tak hanya di NTT, kisah pilu guru honorer lainnya pun pernah terjadi di Jawa Timur.

Baca Juga : Dendamnya Telah Memuncak, Pria Ini Tega Tebas Istri dan Selingkuhannya dengan Parang

Samiyati (40) seorang guru honorer yang sudah 20 tahun mengabdi di dunia pendidikan, namun ia hanya digaji dengan kisaran Rp 300 hingga Rp 500 ribu per bulan.

Melansir dari laman Tribunnews.com, diceritakan dengan gaji yang minim, Samiyati harus menghidupa 3 orang anaknya.

Semua barang miliknya telah digadaikan untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari.

Ia pun bahkan tak bisa membeli sepatu, dan terpaksa memakai sepatu usang dengan kondisi lem terkelupas pada beberapa bagian saat pergi ke sekolah.

Baca Juga : Kasihan! Istri Hamil 4 Bulan, Suami yang Guru Honorer Tewas Dihajar Siswa Sendiri

"Daripada tidak pakai sepatu, seadanya dipakai. Belum ada (uang) yang bisa dibuat untuk beli sepatu lagi" ungkap Samiyati seperti yang dikutip dari Tribunnews.com. (*)