Find Us On Social Media :

Menangis Tersedu, Merry Ceritakan Kisah Perjuangan Sang Ibu Membesarkannya Tanpa Sosok Ayah

By Nesiana Yuko Argina, Minggu, 7 April 2019 | 17:52 WIB

13 Tahun Mengabdi Jadi Asisten Raffi Ahmad, Merry Terima Gaji Puluhan Juta, Mobil dan Endorsement

Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina

Grid.ID - Di balik kesibukan Raffi Ahmad, ada sosok Merry yang turut bekerja keras sebagai asisten pribadi.

Merry seringkali mengiringi keberadaan Raffi Ahmad dimanapun itu.

Kepopuleran majikannya pun jelas memberi dampak bagi Merry untuk ikut dikenal publik.

Jauh sebelum seterkenal saat ini, Merry mengawali kariernya sebagai makeup artis.

Bermula dari makeup artis hingga menjadi asisten Raffi Ahmad, kehidupan Merry jelas penuh lika-liku.

Baca Juga : Sekarang Berpenampilan Rapi dan Bersih, Andika Kangen Band Malah Ingin Kembali Seperti Dulu

Belum lama ini, pemilik nama lengkap Muhammad Sadeli tersebut menceritakan kisah hidupnya.

Dilansir Grid.ID dari tayangan Youtube Rans Entertainment pada Minggu (7/4/2019), Merry mengungkapkan bahwa dirinya pernah hampir 'dibuang' saat masih di dalam kandungan sang ibu.

Ayahnya meninggalkan sang ibu, saat Merry baru berusia 2 bulan dalam kandungan.

Banyak orang mengatakan kepada sang ibu untuk menggugurkan kandungannya tersebut, lantaran ia telah dicerai.

Namun, sang kakek dan ibunda Merry tidak ingin melakukannya.

Baca Juga : Sering Tampil Kemayu, Selebgram Ini Justru Dapat Dukungan dari Istri dan Mertuanya

"Banyak teman yang waktu itu seumuran ibu bilang udah gugurin saja, ngapain kamu punya anak sendirian, orang suami udah gak ada,"

"Kakekku selalu bilang sama ibuku, anak ini bukan hasil zina atau hubungan di luar nikah,"

"Meski kamu hamil 2 bulan, pelihara anak ini,"

"Siapa tau anak ini yang membahagiakan kamu nanti," ungkap Merry meirukan ucapan ibunya.

"Kurang lebih itu yang diceritakan ibuku," imbuhnya.

Baca Juga : Dekati Syahrini untuk Foto Bareng Cuma Pakai Sandal Jepit, Fans Ini Ungkap Sifat Asli Istri Reino Barack

Terlahir dari keluarga tidak mampu, Merry dihidupi oleh ibunya seorang diri.

Ibunya hanya bekerja sebagai buruh tani dan penjual garam.

Bahkan sejak lahir, Merry mengaku tidak pernah menerima nafkah dari ayah kandungnya.

"Ibuku itu merasa, semakin ke sini ayahku itu gak pernah menafkahi aku sama sekali,"

"Memberi uang buat sekolah aja gak pernah," imbuhnya.

Kendati demikian, Merry mengaku dirinya tidak pernah menaruh dendam pada ayahnya.

"Saya gak dendam sama bapak, karena bagaimanapun dia ayah saya,"

"Meski saya gak pernah diasuh sama dia, sampai saat ini misal saya pulang kampung, tetap saya silaturahmi," ungkap Merry.

(*)