Find Us On Social Media :

Sambil Bercucur Air Mata, Merry Ungkap Kenangan Pahit Saat Jual Garam Bersama Sang Ibu

By Nesiana Yuko Argina, Minggu, 7 April 2019 | 19:03 WIB

Asisten Raffi Ahmad, Merry.

Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina

Grid.ID - Asisten pribadi Raffi Ahmad, Merry ternyata memiliki kisah pahit di masa kecilnya.

Belajar dari pengalamannya itu, Merry pun selalu berusaha mengingat pesan-pesan ibunya.

Di manapun berada, Merry selalu ingin jadi orang yang tidak pernah lupa dengan asal-usulnya.

Baca Juga : Sempat Kesal Dijuluki Babang Tamvan, Andika Mahesa Hampir Laporkan Netizen Ke Polisi

Meskipun kini sudah memiliki penghasilan, Merry tak lupa bagaimana dulu dirinya harus membantu ibu bekerja.

Merry pun bersyukur di usia dewasa ini dirinya sudah bisa menjadi tulang punggung keluarga.

"Saya dibilang jadi tulang punggung keluarga, alhamdulilah. Saya bersyukur untuk itu," dikutip dari tayangan Youtube Rans Entertainment pada Minggu (7/4/2019).

Bahkan, sejak masih di bangku madrasah, ia sudah membantu sang ibu berjualan.

"Pernah dulu itu ibu mau dagang, sama tetangga yang dagangnya dipanggul gitu,"

"Saya ikut ke pasar mulai jam setengah dua pagi, bawa obor jalan ke pasar,"

"Dulu kan gak ada mobil, ibuku dagang garam di pasar itu,"

"Ibu selalu ngomong, kalau saya bawa kamu nak, dagangan saya laris," ungkap Merry sambil terisak tak kuasa menahan tangis.

Baca Juga : Menangis Tersedu, Merry Ceritakan Kisah Perjuangan Sang Ibu Membesarkannya Tanpa Sosok Ayah

"Waktu itu saya masih madrasah. Saya bawa obor malam-malam, dan pasarnya jauh,"

"Saat itu juga kebetulan hanya garam yang bisa dijual,"

"Ibu sempat bilang, nak kamu duduk di sini ya, ini garam kamu. Ibu duduk di situ ya nak, sambil melihat kamu. Takutnya nanti kamu kenapa-kenapa sama orang,"

"Itu yang saya gak pernah bisa lupa," ungkapnya.

"Saya habis jualan garam itu, kalau udah selesai laku duluan sama ibu dibelikan lontong yang dicampur sama tauge. Saya disuruh makan duluan," imbuhnya.

Baca Juga : Sekarang Berpenampilan Rapi dan Bersih, Andika Kangen Band Malah Ingin Kembali Seperti Dulu

Merantau jauh dari keluarga, Merry tak pernah lupa pesan ibunya.

"Ibu cuma bilang, misal merantau jauh dari ibu jangan aneh-aneh, gak boleh yang nakal-nakal,"

"Kamu kan sudah ibu sekolahkan di pesantren, kamu sudah punya bekal, kamu tau mana baik dan buruk,"

"Yang buruk dijauhi, yang baik ya dilakukan supaya kamu jadi orang sukses," ungkap Merry menirukan kata-kata ibunya.

Meskipun tinggal jauh dari sang ibu, Merry selalu berusaha menyempatkan waktunya untuk menjalin komunikasi.

Minimal ia akan menghubungi sang ibu sehari sekali, kadang dipagi hari atau malam lepas maghrib.

(*)