Find Us On Social Media :

Ikhlas Maafkan Pria yang Membunuh Anaknya, Perlakuan Ayah ini Membuat Seisi Ruangan Menangis

By None, Senin, 15 April 2019 | 17:15 WIB

Ikhlas Maafkan Pria yang Membunuh Anaknya, Perlakuan Ayah ini Membuat Seisi Ruangan Menangis

Grid.ID - Tak semua orang bisa ikhlas memaafkan kesalahan orang lain, terlebih bila orang itu sudah mengambil nyawa orang yang kita sayangi.

Namun kisah seorang ayah bernama Abdul Munim Sombat Jitmoud ini berhasil menggugah banyak orang lantaran ikhlas memaafkan pria yang sudah membunuh anaknya.

Saat persidangan, Abdul Munim Sombat Jitmoud justru memeluk pembunuh anaknya hingga video momen mengharukan itu menjadi viral di media sosial.

Baca Juga : Misterius, Ini 4 Lokasi di Dunia yang Sengaja Disembunyikan dan Tak Bisa Ditemukan di Google Maps

Kisah seorang pria muslim yang tinggal di Amerika Serikat ini akan membuat kamu menangis haru.

Saat tinggal di Amerika, Abdul Munim mendapat cobaan yang sangat berat.

Istrinya meninggal dunia.

Dua tahun setelahnya, ia kembali menghadapi ujian.

Anaknya meninggal setelah ditusuk perampok.

Baca Juga : Kecelakaan Tragis Pesawat Silk Air, Hancur Berkeping-keping di Sungai Musi Diduga Karena Pilot Bunuh Diri

Tapi, alih-alih marah, Munim malah memaafkan, bahkan memeluk pria yang telah membunuh anaknya.

Pemandangan itu pun membuat hampir semua orang di Pengadilan Kentucky, Amerika Serikat, menangis, pada 9 November 2017 lalu.

Momen yang sungguh mengharukan ini berawal dari peristiwa dibunuhnya anak Munim, pada 19 April 2015.

Anak Munim yang bernama Salahuddin Jitmoud, saat itu melakukan pekerjaan sambilan sebagai pengantar pizza.

Baca Juga : Cukup Makan Bawang Putih Mentah 2 Kali Seminggu, Ini Manfaat yang Bisa Kamu Dapatkan!

Ia mengantar pizza ke sebuah daerah di Lexington, Kentucky, AS.

Itu adalah pizza terakhir yang harus ia antar pada malam itu.

Di tengah jalan, Salahuddin dirampok oleh tiga pria.

Salah satunya adalah Trey Relford (24), yang kemudian menusuk Salahuddin sampai tewas. 

Baca Juga : 5 Manfaat Garam untuk Kecantikan, Salah Satunya Bisa Memutihkan dan Menghaluskan Kulit!

Pada 9 November 2017, Relford akhirnya divonis bersalah oleh hakim.

Dalam persidangan, Relford pada akhirnya diganjar hukuman 31 tahun penjara.

Nah, hakim kemudian memberi kesempatan pada Munim untuk mengutarakan pendapatnya.

Kalimat yang dilontarkan Abdul Munim, di luar dugaan dan membuat syok seisi ruang pengadilan.

Baca Juga : Taktik China 'Menjajah' Negara Lain dengan Memberikan Pinjaman Fantastis yang Sulit Dilunasi

Dengan intonasi pelan, kalimat yang keluar dari mulut Munim sungguh mengharukan.

"Anakku, keponakanku, Aku memaafkanmu,"

"Mewakili Salahuddin dan ibunya, Aku tidak menyalahkanmu atas kejahatan yang telah kau lakukan,"

"Aku tidak marah padamu, karena kamu terlibat menyakiti anakku,"

"Aku marah pada iblis,"

"Aku menyalahkan iblis,"

Baca Juga : Wanita ini Lakukan 200 Kali Operasi Plastik hingga Habiskan Rp32 Miliar karena Dihina Ayahnya Sendiri

"Yang telah membimbing dan menuntunmu ke jalan yang salah,".

"Untuk melakukan sebuah kejahatan yang mengerikan,"

"Memaafkan.... menjadi berkah atau amalan terbesar, dalam Islam,"

Setelah mengatakan hal tersebut, ruang sidang diselimuti rasa haru luar biasa.

Pengacara Relford, seorang wanita kulit putih, terlihat menangis.

Baca Juga : Perhatikan, ini 4 Tanda yang Menunjukkan Celana Dalam Milikmu Harus Segera Diganti!

Bahkan, hakim sampai memutuskan sidang reses, karena terus menerus mengusap air matanya.

Relford sendiri hanya bisa meminta maaf kepada Munim.

"Aku sungguh kagum padamu, karena hanya orang kuatlah, yang bisa memaafkan mereka yang telah menyakiti orang tercintanya," ujar Relford.

"Aku tak bisa membayangkan kepedihan di hatimu, aku sungguh minta maaf dan berterima kasih untuk semuanya," ujar Relford.

Baca Juga : Kisah Kakek Tukang Cukur Keliling di Makassar, Rela Berkeliling Tawarkan Jasanya Hanya Senilai Rp 5 Ribu Demi Sesuap Nasi

Setelah itu, Munim menyalami Relford.

Ia pun memeluk Relford dengan hangat, seperti pelukan seorang ayah pada anaknya.

Terlihat Relford, seorang pemuda dengan badan tegap, tak bisa membendung air matanya.

Saat tinggal di Amerika, Abdul Munim bekerja sebagai pengawas di sebuah sekolah Islam.

Saat ini Munim menjalani hidup di Thailand. (*)