Setelah diusir, Born kemudian pindah ke Cambridge, menghabiskan waktu singkat di Bangalore, setelah itu mengajar di University of Edinburgh.
Di antara siswa-siswanya, sembilan diantaranya memenangkan penghargaan Nobel Fisika termasuk Heisenberg, yang meneliti senjata nuklir untuk pemerintah Jerman selama Perang Dunia Kedua.
(BACA : Dihadang dan Dibacok 3 Kali, Pria Ini Malah Lakukan Hal yang Bikin Begal Lari Ketakutan )
Ada juga arsip berupa surat tahun 1947 dari Born untuk putranya, Gustav.
Born menceritakan Heisenberg agak terinfeksi oleh gagasan Nazi, tapi Born tetap menghargainya.
"Born memiliki cerita hidup yang luar biasa. Meski seorang pasifis, dia adalah guru penemu bom atom. Dia terpaksa melarikan diri dari Nazi Jerman dan menjadi teman Einstein selama 40 tahun," kata Lynsey Robertson, arsiparis pameran.
Dalam pidato penerimaan Nobel tahun 1954, Born berkata, "karya saya yang mendapat penghargaan Nobel ini tidaklah memiliki pengaruh langsung pada kehidupan manusia, namun lebih pada pemikiran."
(BACA : Begini Penampilan Evi Masamba yang Makin Cantik Paripurna, Netizen: “Salah Fokus ke Antingnya” )
"Mungkin itu benar pada saat itu tapi, tidak sekarang dan selanjutnya. Mekanika kuantum membawa langsung teknologi yang mendominasi kehidupan kita sehari-hari,transistor dan laser, "kata Dr. Michael J. Biercuk, fisikawan dari Universitas Sydney.
Max Born membantu memelopori Pugwash, gerakan ilmuwan dan kebijakan yang menentang senjata nuklir dan konflik bersenjata. (*)
Artikel Ini Pernah Tayang di Intisari Online dengan Judul "Surat Adolf Hitler kepada Max Born, Bapak Mekanika Kuantum yang Hari Ini Muncul di Google Doodle"