Find Us On Social Media :

4 Kisah Caleg dan Tim Sukses Caleg yang Gagal pada Pemilu 2019, dari Ritual Mandi Kembang 7 Rupa Hingga Ada yang Meninggal Karena Serangan Jantung

By Asri Sulistyowati, Kamis, 25 April 2019 | 15:05 WIB

4 Kisah Caleg dan Tim Sukses Caleg yang Gagal pada Pemilu 2019, dari Ritual Mandi Kembang 7 Rupa Hingga Ada yang Meninggal Karena Serangan Jantung

Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati

Grid.ID - Begitu banyak perjuangan, usaha dan modal yang terbilang tidak sedikit sudah diupayakan para calon legislatif demi berhasil pada kontes Pemilu 2019.

Pasca pemilu 2019, tentu saja masih meninggalkan bekas bagi sebagian besar calon legislatif yang berlaga demi memperebutkan kursi dewan.

Ada yang merasa senang, bahagia dan bersyukur bagi yang berhasil.

Namun tak sedikit yang harus merasakan marah, kecewa, sedih, dan berbagai emosi negatif lainnya setelah mengalami kekalahan.

Baca Juga : Jadi Caleg Sampai 24 Kali dan Selalu Gagal, Pria Ini Tak Kapok untuk Ikut Pemilu Lagi

Tak hanya para caleg, tim sukses pun juga menjadi pihak yang terlibat dan berdampak secara langsung atas capaian calegnya.

Berbagai cara yang dilakukan oleh para caleg dan tim suksesnya demi melampiaskan amarah.

Grid.ID menelusuri dari berbagai sumber terkait reaksi yang dilakukan oleh para caleg dan tim suksesnya pasca gagal bertanding pada pemilu 2019.

1. Mandi Kembang 7 Rupa

Baca Juga : Mengaku Malu pada Orangtuanya, Seorang Caleg Gagal Ingin Jual Ginjalnya

Dilansir dari Kompas.com, Caleg bernama Yayat Abdurrahman mendatangi Padepokan Anti Galau Yayasan Al Busthomi.

Ia merasa pesimistis atas hasil usahanya menjadi DPRD Kabupaten Cirebon.

Menurut pemimpin padepokan Ustad Ujang Bushtomi, Yayat menjalani ritual mandi kembang sebagai media ketenangan.

Sembari memandikan pasiennya, Ujang membacakan ayat-ayat Al Quran dan meminta Yayat untuk berzikir.

Baca Juga : Ritual Penyembuhan untuk Caleg Gagal, dari Mandi Kembang 7 Rupa di Padepokan Anti Galau sampai Ikut Terapi Psikis Khusus di RSUD Blora

2. Mengungkit Pemberian Selama Kampanye

Warga di Kelurahan Tomolou, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, tiba-tiba mengembalikan seluruh bantuan.

Di antaranya karpet dan jam duduk besar yang diberikan calon anggota legislatif DPR RI Ahmad Hatari, pada Jumat (19/04/2019).

Hal ini lantaran warga tersinggung dengan sambutan yang disampaikan caleg bernama Ahmad Hatari kepada jemaah seusai salat Jumat.

Ahmad Hatari membahas masalah bantuan yang selama ini ia berikan, namun timbal baliknya tidak sesuai harapan.

Baca Juga : Sulut Amarah Warga Karena Tak Ikhlas Beri Sumbangan, Caleg Gagal di Tidore Sempat Lontarkan Kata-kata Nyelekit Saat Salat Jumat

Caleg dari Partai Nasdem itu hanya meraup 700 suara di Pemilu 2019.

Kemarahan warga itu membuat Ahmad Hatari langsung keluar dari masjid dan meninggalkan kelurahan itu.

Warga pun kemudian mengeluarkan seluruh bantuan dari dalam masjid berupa karpet dan sebagainya ke Kelurahan Gurabati yang merupakan asal dari Ahmad Hatari.

Selain itu, terjadi adu mulut hingga saling lempar batu yang dilakukan antar warga dua kelurahan.

Baca Juga : Takut Stres Setelah Pemilu, Seorang Caleg Datangi Padepokan Anti Galau Buat Mandi Kembang

3. Depresi

Dilansir dari Wartakota, Mursyid, seorang tim sukses dari calon anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku mengalami depresi pada Selasa malam (23/4/2019).

Ia tak kuat lantaran terus ditagih caleg dari Partai Amanat Nasional bernama Khaerudin (35) yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri.

Mursyid terus ditagih mengenai hasil perolehan suara yang di luar prediksi yakni hanya berhasil mendapatkan 567 suara dari jumlah suara yang ditargetkan sebanyak 3.000 suara.

Tim sukses yang depresi ini lantas mendapat pertolongan dari tim Padepokan Anti Galau.

Baca Juga : Sempat Berniat Jual Ginjal Karena Terlilit Utang Rp 420 Juta Demi Nyaleg, Akhirnya Pasutri Caleg Ini Lolos Ke DPRD

Ustaz Ujang Bushtomi sebagai pemimpin padepokan menyampaikan, depresi setelah pemilu tidak hanya menyerang calon legislatif, tetapi juga tim suksesnya.

Hingga Selasa (23/4/2019), sudah ada enam caleg dan sepuluh orang tim sukses yang berkunjung ke padepokannya.

Tim sukses caleg depresi dan tertekan lantaran terus ditagih oleh para caleg yang meminta pertanggungjawaban perolehan suara yang tidak mencapai target.

Bahkan, tidak sedikit para caleg yang meminta uang dikembalikan karena jumlah perolehan suara kecil.

Baca Juga : Dari Charly eks ST12 Sampai Angel Lelga, 9 Artis Caleg Berikut Diprediksi Gagal Jadi Anggota DPR RI

4. Sakit Hingga Meninggal Dunia

Seorang caleg perempuan bernama Cucu Darmawati dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kota Tasikmalaya dilarikan ke rumah sakit.

Ia harus dibawa ke rumah sakit karena penyakit asam lambungnya kambuh dan melihat hasil Pileg 2019 yang kurang memuaskan.

Sama halnya dengan yang terjadi pada calon legislatif (caleg) PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya bernama Euis Mulyati.

Caleg perempuan ini dikabarkan meninggal dunia seusai mengetahui dirinya kalah di pemilihan legislatif daerah, pada Jumat (19/4/2019).

Euis Mulyati langsung drop dan mendapat serangan jantung di rumahnya saat penghitungan suara internal bersama timnya.

(*)