Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Polisi telah melaporkan bahwa enam anak telah meninggal setelah kecelakaan mengerikan saat sebuah bus sekolah ditabrak kereta api di Prancis.
Bus itu terbelah dua saat dipukul oleh sebuah kereta yang menempuh perjalanan dengan kecepatan 80km/jam pada persimpangan antara Perpignan dan Prades di Prancis selatan.
Tim penyelamat tiba di lokasi, kota kecil Millas, Prancis, saat korban ditemukan di lapangan dan di dalam bus yang hancur tersebut.
Anak-anak yang menaiki bus dari Collège Christian Bourquin dilaporkan berada di jalur saat menyeberang kereta sementara penghalang keselamatan turun.
Enam orang kini telah meninggal dan 20 orang lainnya cedera, 11 di antaranya cidera serius, kata Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe.
(BACA: Di Awal Tahun 2018, Kereta Api Indonesia Beri Diskon Hingga 40 Persen, Catat Begini Syaratnya)
Sebagian besar yang terluka adalah anak sekolah berusia 13-17 tahun, tapi juga termasuk sopir bus dan tiga orang di kereta.
Barbara, seorang saksi kereta KA regional, memberi tahu L'Independant bahwa dampaknya "sangat mengerikan".
Kakak perempuan salah satu korban kecelakaan menceritakan bagaimana adik perempuannya itu merasa shock setelah teman-temannya terbunuh.
Dia berkata, "Sulit baginya untuk berbicara, dia hanya mengatakan bahwa bus itu terhantam di tengah setelah penghalang tidak diturunkan."
Namun, otoritas kereta api nasional telah mengatakan bahwa penghalang tersebut diturunkan dan sesuai pada waktunya.