Find Us On Social Media :

Diacuhkan Gurunya, Seorang Balita Digigit 8 Kali oleh Temannya Hingga Bentuk Gigi Membekas di Punggungnya!

By Tata Lugas Nastiti, Rabu, 1 Mei 2019 | 12:55 WIB

Diacuhkan Gurunya, Seorang Balita Digigit 8 Kali oleh Temannya Hingga Bentuk Gigi Membekas di Punggungnya!

Grid.ID - Belum lama ini publik sempat dikejutkan dengan kabar seorang balita digigit teman sekolahnya tanpa alasan yang jelas.

Kejadian seorang balita digigit temannya ini terjadi diduga akibat kelalaian para guru yang mengajar di sekolah tersebut.

Akibatnya, balita digigit temannya ini mengalami memar dan luka fisik lainnya di sekujur tubuh.

Baca Juga : Tersulut Emosi ingin Balas Dendam, Seorang Bocah 8 Tahun Tega Tenggelamkan Balita Berumur 18 Bulan dalam Tangki Air!

Ya, tindak kekerasan atau bullying yang terjadi di dunia ini memang tak pandang bulu.

Bullying dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan tak pernah mengenal umur.

Siapapun bisa menjadi korban bullying yang terjadi secara sengaja atau pun tidak.

Baca Juga : Miris! Bocah 8 Tahun Bunuh Tatangganya yang Baru Berusia 1,5 Tahun di Selokan

Mulai dari lansia, orang dewasa hingga anak-anak yang masih balita dan belum mengerti apa-apa.

Seperti yang belakang ini terjadi dan menimpa seorang balita berusia 15 bulan berinisial ML.

Kasus bullying yang menimpa balita ML asal Maricopa, Arizona, Amerika Serikat ini pertama kali diketahui kala kedua orang tua sang balita menjemputnya dari taman kanak-kanak.

Baca Juga : Kocak! Dilerai Polisi Karena Berkelahi, Pria Mabuk ini Justru Mainkan Suling

Sebelum pulang, kedua orang tua balita ini diberitahu bahwa anaknya sempat digigit oleh salah satu temannya saat dikelas.

Saat ditanya mengapa hal ini bisa terjadi, para guru yang mengajar di taman kanak-kanak tersebut mengaku mereka tak tahu.

Para guru bahkan sempat mengatakan bahwa ini hanyalah kenakalan anak-anak pada umumnya.

Baca Juga : Masih Ingat dengan Anak Tamatan SMP yang Retas Situs KPU, Nasibnya Justru Beruntung Usai Tertangkap

Tak menaruh curiga dengan kesaksian para guru, orang tua balita ini pun membawa pulang putrinya.

Sesampai dirumah kedua tua balita mengamuk saat temukan memar dan luka fisik di sekujur tubuh anaknya.

Setelah dituntut oleh kedua orang tua si balita, pihak sekolah akhirnya mengakui adanya kelalaian para guru terhadap perilaku anak didiknya.

Baca Juga : Jeritan Bocah Berusia 5 Tahun Ini Terngiang di Seluruh Mal Saat Tangannya Terjepit di Eskalator

Namun ketika kedua orang sang balita menuntut bukti dari rekaman cctv yang terpasang di setiap kelas, pihak sekolah menolaknya dengan alasan privasi.

Menurut kesaksian kedua orang tua sang balita, anaknya tidak memicu keributan apapun dengan teman-temannya dikelas.

Melansir berita ABC News, pada kejadian itu anaknya sedang berada di ruang perpustakaan sedang membaca buku.

Baca Juga : Wanita Ini Janjikan Uang Rp 1 Miliar untuk Pria yang Mau Jadi Kekasihnya, Setahun Berlalu Tapi Tak Ada yang Sudi Berjodoh Dengannya

Seorang guru pun ada di ruangan tersebut, sedang sibuk mengganti popok anak didik lainnya.

Namun, tiba-tiba saja sekumpulan balita lainnya menghampiri balita ML dan mulai memukulinya.

Tidak hanya dipukul, balita ML juga digigit oleh beberapa temannya hingga menangis berteriak.

Baca Juga : Waisak 2019 : 3 Makna Penting Hari Raya Umat Buddha yang Identik dengan Bulan Purnama

Guru yang ada diruangan tersebut secara jelas melihat kejadian ini didepan matanya tetapi tidak melakukan apapun.

Alih-alih melerai, guru tersebut hanya diam melihat kejadian itu tanpa melakukan apapun.

"Saya tidak tahu harus berbuat apa, anak-anak lainnya mengigit anakku.

Baca Juga : Viral Sebuah Video Pantulan Bayi di Cermin Berbeda dengan Gerakan Asli, Ini Faktanya!

Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan jelas karena mereka masih anak-anak, tetapi anggota staf seharusnya sudah di sana.

Mengapa kamu hanya diam disana? Mengapa ada begitu banyak gigitan, alih-alih Anda tahu, dan mengaku hanya satu gigitan? " kata Rylee Umsted, ayah balita itu.

Akibat kejadian ini pihak sekolah berjanji kepada orang tua balita ML akan mengeluarkan anak-anak yang menyakiti ML.

Baca Juga : Lembah Nagoro, Desa Terseram di Jepang dengan Ratusan Boneka Dibuat Seolah Hidup dan Menggantikan Penduduk Aslinya

Namun lagi-lagi hal ini terdengar bias dan cukup aneh, terlebih lagi ketika kedua orang tua ML sama sekali tidak mempermasalahkan anak-anak yang merundung anaknya.

Bagi kedua orang tua ML, janji yang dikeluarkan pihak sekolah ini malah terkesan mengkambing hitamkan orang lain.

Apalagi ketika kedua orang tua ML bersepakat seharusnya bukan anak-anak yang harus menanggung resiko dari kesalahan orang dewasa disekitarnya.

Baca Juga : Gemar Menyundut Orang Lain Menggunakan Rokok, Video Ibu di Bandung Ini Jadi Viral di Media Sosial

Tentu saja solusi semacam itu tidak akan pernah mengurangi masalah.

"Mereka tidak tahu apa-apa. Mereka masih anak-anak, mereka tak tahu apa yang mereka lakukan itu benar atau salah.

Seharusnya yang bertanggung jawab disini adalah pihak para guru. Mengapa bukan mereka yang bertanggung jawab atas masalah ini? Mengapa harus anak-anak yang harus menerima hukuman seperti ini?" pungkas Rocio Enriquez, ibu balita ML kepada awak media.

 (*)