Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati
Grid.ID - Putri semata wayang penyanyi Denada, Shakira Aurum, hampir setahun menjalani perawatan di National University Hospital, Singapura.
Setelah divonis mengidap penyakit kanker darah atau leukimia pada Juni 2018 lalu, hingga kini Shakira masih menjalani serangkaian perawatan intensif.
Kini Shakira masih harus menjalani kemoterapi hingga 1,5 tahun ke depan.
Meski begitu, sebagai orangtua Denada merasa sangat bersyukur dengan perkembangan kesehatan putri kecilnya.
Baca Juga : Berniat Habiskan Masa Tua di Luar Negeri, Ruben Onsu Akui Sudah Punya Rumah di Belanda
Tak hanya itu, wanita berusia 40 tahun mulai menjelaskan kepada Shakira terkait penyakit yang diderita oleh putri kecilnya.
Lantaran kondisi kesehatannya sudah semakin membaik, Shakira kini diperkenankan oleh dokter untuk pergi ke daycare.
Namun pihak dokter belum memperbolehkan Shakira untuk pergi ke sekolah.
"Sekarang kondisinya Shakira sudah diperkenankan dokter untuk pergi ke daycare. Jadi bukan sekolah, kalau sekolah masih belum boleh."
"Karena belum boleh bertemu dengan anak-anak lain, yang umum belum boleh," papar Denada dikutip Grid.ID dari tayangan Entertainment News yang diunggah kanal YouTube Net Entertainment News pada Rabu (1/5/2019).
Baca Juga : Dibesarkan Oleh Serigala, Amala dan Kamala Selalu Makan Daging Mentah dan Bergerak Sangat Cepat
Daycare tersebut merupakan salah satu kerjasama pihak rumah sakit dengan satu yayasan.
Di sana, Shakira dapat bertemu dan berkumpul dengan teman-teman yang sama-sama berjuang melawan penyakit kanker.
"Tapi disana ada disalah satu yang bekerjasama dengan ada satu seperti yayasan, dimana mereka menyediakan tempat untuk anak-anak cancer itu bisa berkumpul setiap hari," imbuhnya.
Tak hanya berkumpul, anak-anak penderita kanker yang memiliki kondisi serupa dengan Shakira juga bisa bernyanyi, mendengarkan dongeng dan berinteraksi satu sama lain.
"Dan disitu akan diberikan kaya menyanyi, ada baca dongeng, ada bermain, ada berinteraksi satu sama lain. Tapi semuanya adalah anak-anak yang menjalani kemoterapi. Jadi mempunyai kondisi badan yang serupa," pungkasnya.
(*)