Find Us On Social Media :

Dihitung Berdasarkan Astronomi, Awal Ramadhan 1440H Jatuh Pada Tanggal ini

By None, Jumat, 3 Mei 2019 | 13:10 WIB

Dihitung Berdasarkan Astronomi, Awal Ramadhan 1440H Jatuh Pada Tanggal ini

"Sementara fase-fase lain, utamanya fase bulan baru, fase setengah purnama awal, fase purnama, dan fase setengah purnama akhir waktunya tidak tetap, bisa pagi, siang,atau malam," imbuhnya.

Rukman menyebut saat ini, perhitungan posisi hilal sudah sedemikian akurat, hingga orde titik busur.

"Sebagai catatan sati detik busur itu adalah ukuran satu derajat dibagi oleh angka 3600. Karena itu, dapat dikatakan, prediksi posisi hilal secara astronomis sangatlah akurat," tutur Rukman Meski begitu, Rukman juga menjelaskan ada setidaknya 5 hal yang perlu kita pahami untuk bisa menghitung data hilal.

Baca Juga : Lihat Deretan Koleksi Sepatu Mewah Amora Lemos Anak Krisdayanti

Pertama, kita perlu tahu tentang waktu fase bulan baru atau juga dikenal sebagai fase konjungsi atau ijtima'.

Kedua, hilal juga dipengaruhi oleh waktu terbenam matahari dan bulan di lokasi yang dihitung. "

Ketiga, informasi astronomis hilal pada saat matahari terbenam (hingga saat bulan terbenam).

Informasi astronomis yang dimaksud adalah tinggi hilal, elongasi, umur bulan, lag, dan fraksi illuminasi bulan," kata Rukman.

Baca Juga : Lakukan Wisata dengan Perahu, Pria ini Pulang dengan Bakteri Mengerikan yang Memakan Dagingnya

Keempat, Perbandingan antara data yang dihitung tersebut dengan kriteria visibilitas Hilal yang digunakan di Indonesia.

"Misalnya, kriteria wujudul hilal, kriteria MABIMS, atau kriteria LAPAN. Jika data hilal tersebut memenuhi kriteria yang digunakan, maka bulan baru berikutnya pada kalender hijriah akan berlaku," ujar Rukman.

Kelima, menurut Rukman, jika rukyat akan dilaksanakan maka data Hilal tersebut berfungsi sebagai panduan bagi pengamat.