Find Us On Social Media :

Tak Terima Cintanya Diputus, Lelaki Ini Ancam Sebarkan Foto Polos Korban Sampai Akhirnya Lakukan Hal Tak Terduga

By Hyashinta, Minggu, 17 Desember 2017 | 23:51 WIB

Dulu cinta sekarang nekat melakukan hal kejam

Grid.ID - Hubungan asmara memang selalu tidak pernah indah pada akhirnya.

Ada yang putus di tengah jalan.

Ada yang sampai ke jenjang pernikahan namun kemudian bercerai.

Tapi tak jarang juga dari pacaran sampai menikah langgeng sampai maut memisahkan.

(BACA: Ini Dia Tren Dekorasi Rumah Tahun 2018 Menurut Pinterest! Bisa Jadi Inspirasi nih)

Dilansir reporter Grid.ID dari Shanghaiist, jika memang sudah saatnya sebuah hubungan asmara harus kandas jadi iklhaskan saja.

Seorang pria lulusan National Taiwan University harus berurusan dengan hukum akibat perbuatannya.

Pria bernama Zhang Yanwen ditangkap polisi karena membunuh mantan pacarnya sendiri.

Kejadiannya berawal ketika Zhang pergi ke rumah kontrakan mantannya itu.

(BACA: Yuk, Hadiri Pesta Spesialmu dengan Tampilan Makeup Simpel Tapi Tetap Elegan ala Gita Gutawa)

Dengan harapan jika ia kesana maka mereka bisa memperbaiki hubungan asmara keduanya.

Namun jawaban tidak sesuai harapanlah yang didapat dari mulut mantannya.

Kesal, Zhang lantas mengancam akan mengunggah foto polos mantannya itu ke media sosial.

Tapi wanita tersebut tetap menolaknya.

(BACA: Keterlaluan, Wanita Dianiaya oleh Geng Pelajar Hingga Pingsan, Netizen : Kalau Ditangkap Nangis!)

Marah, Zhang lantas mengeluarkan pisau.

"Saya telah mencurahkan semua cintaku kepadamu ... ayo kita mati bersama," ujar Zhang sebelum memulai aksinya.

Ia kemudian menikam tubuh mantannya itu sebanyak 34 kali.

Belum puas, Zhang juga memotong urat arterui di leher wanita itu.

(BACA: Bahaya! Meletakkan Anak Duduk di Kursi Depan Mobil Bisa Berakibat Fatal, Begini Penjelasannya)

Mantannya meninggal seketika di tempat.

Zhang mengatakan kepada polisi bahwa dia pernah menjalin hubungan asmara sebelumnya dengan korban walaupun hanya sebentar.

Tapi dia sangat mencintainya dan tidak mengerti mengapa korban ingin putus dengannya. (*)