Find Us On Social Media :

Tiga Tahun Berumah Tangga, Yama Carlos Akui Harga Dirinya Kerap Diinjak-injak oleh Sang Istri

By Annisa Dienfitri, Selasa, 7 Mei 2019 | 16:06 WIB

Yama Carlos ketika Grid.ID temui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia

Grid.ID - Yama Carlos nampaknya tengah menghadapi situasi pelik dalam rumah tangganya bersama sang istri, Arfita Dwi Putri.

Sempat mencium aroma perselingkuhan dari Arfita, Yama Carlos akhirnya mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).

Sayangnya, Yama Carlos tak menjelaskan secara gamblang mengenai maksud kedatangannya ke PN Jaksel.

Baca Juga : Datangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Yama Carlos Ajukan Gugatan Cerai?

Entah untuk mengajukan gugatan cerai atau hanya sekadar berkonsultasi mengenai masalah rumah tangganya dengan Arfita.

"Sekarang saya berdiri ini mental saya sudah siap artinya saya sudah punya sebab," kata Yama ketika Grid.ID temui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).

"Saya sudah punya keputusan dan mental saya juga udah siap untuk menerima apapun nanti dari pihak luar," imbuhnya.

Baca Juga : Temukan Bukti Perselingkuhan Istrinya dengan Seorang Pengacara, Yama Carlos: Salah Apa Saya?

Aktor yang juga model itu hanya menandaskan bahwa keputusan yang akan diambilnya kelak tak lain demi sang anak, Marco Armanda Blessio Carlos.

"Apa pun yang saya lakukan ini adalah demi anak saya," kata pemain film 'Rectoverso' itu.

Menurut Yama, selama tiga tahun berumah tangga dengan Arfita, harga dirinya sudah cukup terinjak-injak sebagai suami.

"Harga diri saya sudah cukup diinjak-injak. Sudah cukup dihina selama kurang lebih 3 tahun ini, sudah cukup dilecehkan," terangnya lagi seraya menahan amarah.

Baca Juga : Selain Dugaan Adanya Orang Ketiga, Yama Carlos Ungkap Penyebab Lain Rumah Tangganya Kembali Retak

Karenanya, ia akan membuktikan pada sang anak bahwa ayahnya mampu membela harga dirinya sendiri.

"Saya harus membuktikan pada anak saya bahwa bapaknya harus membela harga dirinya."

"Dia harus punya bapak yang punya harga diri meskipun mungkin orang lain atau yang bersangkutan menganggap saya ini miskin tidak berharga," tandasnya.(*)