Grid.ID – Kasus pelecehan seksual terhadap wanita masih sangat tinggi. Tak hanya di Indonesia, kasus pelecehan seksual juga menjadi isu dunia bagi banyak negara, khususnya di negara-negara tertinggal.
Banyak pula cara yang digunakan untuk menekan aksi pelecehan seksual, baik bagi pelaku maupun bagi calon korban.
Namun, ada beberapa upaya pengurangan angka pelecehan seksual yang dianggap sangat merugikan korban.
Salah satunya terjadi di Kamerun di mana ada tradisi setrika payudara hal ini adalah suatu cara untuk menghindari pelecehan seksual.
Baca Juga : Ngeri! Usus Wanita ini Hancur Akibat Konsumsi Teh Pelangsing Tak Sesuai Aturan
Salah satu kisahnya adalah, Veronica gadis berusia 28 tahun sudah menjadi seorang nenek setelah anak sulungnya hamil pada usia 14 tahun.
Tidak ingin peristiwa tersebut kembali terjadi terhadap keempat anaknya, Veronica membawa anaknya yang berusia 10 tahun dan 7 tahun ke sebuah desa dekat kota Bafoussam di Kamerun untuk meratakan payudara mereka.
Tradisi menyakitkan ini dilakukan demi melindungi para gadis dari kejahatan seksual yang membuat adanya kehamilan pada usia muda dan pernikahan dini.
Baca Juga : Hindari Konsumsi 5 Makanan ini Saat Sahur dan Berbuka, Bisa Bikin Puasa Mudah Batal!
Dalam praktiknya, sebuah batu atau tongkat kayu akan dipanaskan terlebih dahulu sebelum ditempelkan dan ditekan di kedua payudara.
Panas yang dihasilkan akan melelehkan lemak di payudara, sehingga membuat payudara menjadi lebih kecil.