Find Us On Social Media :

Wow, Seekor Gajah Diajak Terbang Di Langit Kenya, Ternyata Begini Faktanya

By Nindya Galuh Aprillia, Selasa, 19 Desember 2017 | 21:51 WIB

Seekor gajah diajak terbang

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID – Pernah dengar lelucon tentang gajah terbang?

Yups, dulu orang akan memberi pertanyaan, "Gajah kalau terbang kelihatan apanya?"

Dan jawabannya pasti "Kelihatan bohongnya."

Eitss.... Tapi jangan salah!

Sekarang ada gajah terbang di Kenya.

( BACA JUGA: Ngeri, Lupa Menutup Pintu Kandang, Penjaga Kebun Binatang Tewas Diterkam Harimau )

Dilansir Grid.ID dari Dailymail, seekor gajah yang baru lahir harus diselamatkan dengan helikopter.

Si gajah ditinggalkan oleh induknya di Maasai Mara National Reserve di Kenya.

Rekaman video menunjukkan bayi gajah menggemaskan yang naik ke kursi penumpang helikopter.

Bayi gajah bernama Panya itu, dipangku dalam pelukan salah satu petugas konservasi.

( BACA JUGA: Duh Segitunya, Frustasi Karena Gagal Kencan, Wanita Ini Mengamuk Hingga Patahkan Kaki Sendiri )

Panya ditinggalkan setelah dilahirkan prematur.

Panya terlalu kecil untuk bisa mencapai dot ibunya.

Sehingga Panya harus dipindahkan ke panti asuhan di ibu kota Nairobi.

Cara tercepat untuk sampai ke sana adalah dengan helikopter.

( BACA JUGA: Ini yang Dilakukan Ruben Onsu di Rumah Saat Libur Tiba )

Seorang juru bicara proyek Mara Elephant mengatakan, "proyek ini melindungi gajah untuk melestarikan ekosistem Mara yang lebih besar.

"Intervensi dengan gajah bayi yang ditinggalkan adalah sesuatu yang kita lakukan secara teratur, jadi kita tahu untuk tetap tenang dan terkendali."

"Ini, adalah pertama kalinya kami memiliki penumpang gajah di helikopter kami.

"Mereka biasanya sedikit terlalu besar untuk perjalanan ini," ujar juru bicara tersebut.

( BACA JUGA: 4 Lagu Milik Jonghyun SHINee Ini Langsung Masuk Top Chart Korea Pasca Kabar Kematiannya )

Panya sekarang dirawat di panti asuhan David Sheldrick Wildlife Trust.

Panya berhasil diselamatkan oleh Proyek Gajah Mara dengan bantuan Cagar Alam Maasai Mara, Friends of the Mara, Dinas Margasatwa Kenya dan David Sheldrick Wildlife Trust. (*)